Asuhan Keperawatan Pada Sistitis dan Uretritis

hallo sobat semua kali ini saya admin anggi setiawan akan membagikan ilmu keperawatan yang admin pernah pelajari semua askep dan pathway terangkum secara singkat dan menarik.semoga terbantu.
kali ini admin membagi asuhan keperawatan dan proses keperawatan pada klien uretritis dan sistitis.

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN



A.    Uretritis
1.    Pengkajian
a.  Indentitas
Indentitas mencakup nama, tanggal lahir, umur, tanggal masuk rumah sakit, dan alamat
b.  Keluhan Utama
Sakit dengan keluhan nyeri dan panas pada daerah kelamin terutama pada saat berkemih, kadang juga disertai darah dan push
c.  Riwayat penyakit dahulu
Penyebab penyakit biasanya akibat dari penyakit pada usus dan lambung
d.  Pemeriksaan fisik
1)        Pemeriksaan S.Pernafasan
Pernafasan pendek, karena menahan nyeri (nyeri daerah simpisis pubis)
2)        Pemeriksaan S.Kardiovaskuler
Tidak ada gangguan pada sistem kardiovaskuler
3)        Pemeriksaan S.Persepsi-sensori
Tidak ada gangguan pada sistem persersi-sensori
4)        Pemeriksaan S.Muskulus
Tidak ada gangguan pada sisitem muskulus
5)        Pemeriksaan S.Pencernaan
Abdomen tegang dan nyeri tekan pada daerah simpisis pubis/perut bagian bawah.
6)        Pemeriksaan S.Perkemihan
Nyeri dan panas saat berkemih, terjadi disuria, hematuria, & piuria, mukosa memerah dan edema, terdapat cairan eksudat yang purulent, ada ulserasi pada uretra, adanya rasa gatal yang menggelitik, adanya pus pada awal miksi, kesulitan untuk memulai miksi, dan nyeri pada abdomen bagian bawah

2.    Diagnosa Keperawatan
1)   Nyeri berhubungan dengan proses peradangan
2)   Hipertermi berhubungan dengan proses peradangan
3)   Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan obstruksi, edema, proses peradangan pada saluran kemih
4)   Resiko infeksi berhubungan dengan penyebaran pathogen secara sistemik

3.      Intervensi Keperawatan
Diagnosa
Tujuan
intervensi
Rasional
1.      Nyeriberhubungandengan proses peradangan

rasa nyeri bias berkurangatauhilang
kriteriahasil :
·         Klienmengungkapkannyeriberkurang
·         Tidakadanyeri abdomen bawah/ daerahsimpisis pubis
·         Mukosauretratidakmemerahatau edema
·         Ekspresiwajahtenang
·         kajitingkatnyeridanlokasi
·         berikantindakannyamanseperti massage
·         pantauberkemihsecaraberkala
·         kolaborasidengandokterpemberiananalgetiksesuaikebutuhan
·         untukmembantumengevaluasitempatobstruksidanpenyebabnyeri
·         meningkatkanrelaksasi
·         untukmengidentifikasikemajuanataupengundurangejala
·         analgetikmembloklintasannyeri
2.      Hipertermiberhubungandengan proses peradangan

Tujuan : suhutubuh normal (36,5-37,2 c)
kriteria :
·         Suhutubuh normal
·         Nadi normal

·         kajitimbuldemam
·         observasi TTV
·         anjurkanklienuntukbanyakminum
·         berikankompreshangat
·         untukmengidentifikasipolademam
·         tanda vital merupakanacuanuntukmengetahuikeadaanumumpasien
·         peningkatansuhutubuhmengakibatkanpenguapantubuhmeningkatsehinggaperludiimbangidenganasupancairan yang banyak
·         denganvasodilatasidapotmeningkatkanpenguapan yang dapatmempercepatpenurunansuhutubuh
3.      Resikoinfeksiberhubungandenganpenyebaran pathogen secarasistemik


Tujuan : tidakadatanda-tanda
kriteria :
·         Urine berwarna orange jernih/normal
·         Urine tidakmengandungbercampurdarahdan push
·         Berikanklienhelth education tentangresikoinfeksi
·         Berikan antibiotic sesuaikebutuhan
·         Dorongpeningkatanpemasukancairan
·         agar  membatasipenularan
·         dapatmencegahkolonisasidankekambuhaninfeksi
·         meningkatkanhidrasiuntukmembilasbakteri

4.    Evaluasi Keperawatan
1)      Berkurangnya tanda dan gejala infeksi
2)      Kebutuhan akan rasa nyaman terpenuhi
3)      Mencegah adanya kekambuhan infeksi


B.     Sistitis
1.  Pengkajian
a.    Identitas
Identitas mencakup nama, umur, tanggal lahir, tanggal masuk rumah sakit
b.     Keluhan utama
1)   Rasa sakit atau panas di uretra sewaktu kencing
2)   Urine sedikit
3)   Rasa tidak enak di daerah supra pubik
c.      Riwayat penyakit
1)   Riwayat isk sebelumnya
2)   Obstruksi pada saluran kemih
3)   Masalah kesehatan lain misalnya riwayat seksual
d.   Pemeriksaan fisik
1)   TTV
2)   Infeksi abdomen bagian bawah dan palpasi urine bledder : pengosongan tidak maksimal
3)   Inflamasi dan lesi di uretra meatus dan vagina introitus
4)   Kaji perkemihan : dorongan, frekuensi, disuria, bau urine yang menyengat, nyeri pada supra pubik
e.   Pemeriksaan pisikologis
1)      Perasaan takut akan kekambuhan, dimana menyebabkan penolakan terhadap aktivitas sexsual
2)      Nyeri dan kelelahan yang berkenaan dengan infeksi dapat berpengaruh terhadap penampilan kerja dan aktivitas kehidupan sehari – hari

2.    Diagnosa Keperawatan
1)    Nyeri berhubungan dengan infeksi kandung kemih
2)   Hipertermi berhubungan dengan perubahan regulasi suhu tubuh ditandai dengan badan teraba panas, mata merah dan berair
3)   Kurang pengetahuan terhadap pencegahan infeksi saluran kemih
                                       
3.    Intervensi Keperawatan
Diagnosa
Tujuan
Intervensi
Rasional
1)      nyeri berhubungan dengan infeksi kandung kemih
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam pasien merasa nyaman dan nyerinya berkurang

Kriteria Hasil :
·         Pasien mengatakan / tidak ada keluhan nyeri pada saat berkemih.
·         Kandung kemih tidak tegang
·         Pasien nampak tenang
·         Ekspresi wajah tenang
1.       Pantau perubahan warna,bau dan pola berkemih
 
2.       Konsul dokter bila :Sebelumnya kuning gading-urine kuning,jingga gelap , berkabut atau keruh, Pola berkemih berubah,sebagai contoh rasa panas seperti terbakar saat kencing , rasa terdesak saat kencing, Nyeri menetap atau bertambah sakit
3.        Berikan analgesic sesuai kebutuhan dan evaluasi keberhasilannya.
4.       Berikan antibiotic sesuai resep dokter

1.      Untuk mengidentifikasi indikasi

2.      Temuan-temuan ini dapat member tanda kerusakan jaringan lanjut dan perlu pemeriksaan lebih luas,seperti pemeriksaan radiology jika sebelumnya tidak dilakukan

3.      Analgesik memblok lintasan nyeri, sehingga mengurangi nyeri.

4.  untuk membunuh bakteri
2)      Hipertermi b/d perubahan regulasi suhu tubuh ditandai dengan badan teraba panas, mata merah dan berair, suhu tubuh me, dan leokositosis s/t infeksi kandung kemih.


Tujuan :Suhu tubuh normal (36-37 C)
  Kriteria hasil :
TTV dalam batas normal (terutama suhu)

1.      Kaji saat timbulnya demam
2.      Observasi tanda-tanda vital ( suhu,nadi,tensi,pernafasan) setiap 3 jam
3.      Anjurkan pasien untuk banyak minum.
4.       Berikan kompres hangat

1.      untuk mengidentifikasi pola demam pasien.
2.      Tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien.
3.      Pewningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan tubuh meningkat sehingga perlu diimbangi dengan asupan cairan yang banyak.
4.      Dengan vasodilatasi dapat meningkatkan penguapan yang mempercepat penurunan suhu tubuh.
3)      Kurangnya pengetahuan terhadap infeksi saluran kemih
Tujuan : setelah dilakukan HE klien mampu memahami terhadap infeksi saluran kemih dan mencegah infeksi
1.      Berikan helth education tentang infeksi saluran kemih
2.      Berikan HE tentang cara memberisihkan alat genital yang benar

1.      Agar klien dapat memahami infesi saluran kemih dan cara penularannya
2.      Agar klien dapat mencegah infeksi saluran kemih

4.    Evaluasi Keperawatan
1)   Berkurangnya tanda dan gejalan Infeksi
2)   Kebutuhan akan rasa nyaman terpenuhi
3)   Mencegah adanya kekambuhan infeksi



BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Uretritis adalah peradangan yang terjadi pada uretra yang disebakan oleh bakteri gonokokus maupun nongonolokus. Uretritis dapat terjadi pada perempuan maupun laki-laki. Klien dengan uretritis tanda dan gejala dapat asimtomatik, tetapi ada juga yang simtomatik dengan tanda dan gejala seperti rasa gatal dan terbakar di sekitar uretra, cairan dari uretra yang purulent, disuria, serta pada laki-laki akan merasa tidak nyaman pada penisnya. Uretritis yang tidak ditangani dengan cepat dan benar akan mengakibatkan prostatitis, epididimitis, serta mandul.
Sistitis adalah peradangan yang terjadi pada kandung kemih yang disebabkan oleh bakteri. Faktor resiko terjadinya sistitis antara lain, higiene yang kurang, hubungan seksual yang tidak benar, pemakaina celana yang ketat dan basah, serta penggunaan tisu toilet yang beraroma. Tanda dan gejala pada sistitis yaitu nyeri pada saat BAK, mual dan muntah serta hematuria. Penanganan yang tidak cepat pada sistitis dapat mengakibatkan pyelonefritis dan sepsis.

B.     Saran
Untuk tenaga kesehatan khusunya perawat dapat mengetahui tentang sistitis dan uretritis dan dapat memberikan health education kepada masyarakat tentang sistitis dan uretritis.


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »