hallo sobat semua kali ini saya admin anggi setiawan akan membagikan ilmu keperawatan yang admin pernah pelajari semua askep dan pathway terangkum secara singkat dan menarik.semoga terbantu.
kali ini admin membagi asuhan keperawatan dan proses keperawatan pada klien uretritis dan sistitis.
kali ini admin membagi asuhan keperawatan dan proses keperawatan pada klien uretritis dan sistitis.
ASUHAN
KEPERAWATAN
A. Uretritis
1. Pengkajian
a. Indentitas
Indentitas mencakup nama, tanggal lahir,
umur, tanggal masuk rumah sakit, dan alamat
b. Keluhan
Utama
Sakit dengan keluhan nyeri dan panas
pada daerah kelamin terutama pada saat berkemih, kadang juga disertai darah dan
push
c. Riwayat
penyakit dahulu
Penyebab penyakit biasanya akibat dari
penyakit pada usus dan lambung
d. Pemeriksaan
fisik
1)
Pemeriksaan S.Pernafasan
Pernafasan pendek, karena menahan nyeri (nyeri daerah
simpisis pubis)
2)
Pemeriksaan S.Kardiovaskuler
Tidak ada gangguan pada sistem kardiovaskuler
3)
Pemeriksaan S.Persepsi-sensori
Tidak ada gangguan pada sistem persersi-sensori
4)
Pemeriksaan S.Muskulus
Tidak ada gangguan pada sisitem muskulus
5)
Pemeriksaan S.Pencernaan
Abdomen tegang dan nyeri tekan pada daerah simpisis
pubis/perut bagian bawah.
6)
Pemeriksaan S.Perkemihan
Nyeri dan panas saat berkemih, terjadi disuria, hematuria,
& piuria, mukosa memerah dan edema, terdapat cairan eksudat yang purulent,
ada ulserasi pada uretra, adanya rasa gatal yang menggelitik, adanya pus pada
awal miksi, kesulitan untuk memulai miksi, dan nyeri pada abdomen bagian bawah
2. Diagnosa
Keperawatan
1) Nyeri
berhubungan dengan proses peradangan
2) Hipertermi
berhubungan dengan proses peradangan
3) Gangguan
eliminasi urine berhubungan dengan obstruksi, edema, proses peradangan pada
saluran kemih
4) Resiko
infeksi berhubungan dengan penyebaran pathogen secara sistemik
3. Intervensi
Keperawatan
Diagnosa
|
Tujuan
|
intervensi
|
Rasional
|
1.
Nyeriberhubungandengan
proses peradangan
|
rasa
nyeri bias berkurangatauhilang
kriteriahasil :
·
Klienmengungkapkannyeriberkurang
·
Tidakadanyeri abdomen
bawah/ daerahsimpisis pubis
·
Mukosauretratidakmemerahatau
edema
·
Ekspresiwajahtenang
|
·
kajitingkatnyeridanlokasi
·
berikantindakannyamanseperti
massage
·
pantauberkemihsecaraberkala
·
kolaborasidengandokterpemberiananalgetiksesuaikebutuhan
|
·
untukmembantumengevaluasitempatobstruksidanpenyebabnyeri
·
meningkatkanrelaksasi
·
untukmengidentifikasikemajuanataupengundurangejala
·
analgetikmembloklintasannyeri
|
2. Hipertermiberhubungandengan
proses peradangan
|
Tujuan : suhutubuh normal
(36,5-37,2 c)
kriteria :
·
Suhutubuh normal
·
Nadi normal
|
·
kajitimbuldemam
·
observasi TTV
·
anjurkanklienuntukbanyakminum
·
berikankompreshangat
|
·
untukmengidentifikasipolademam
·
tanda vital
merupakanacuanuntukmengetahuikeadaanumumpasien
·
peningkatansuhutubuhmengakibatkanpenguapantubuhmeningkatsehinggaperludiimbangidenganasupancairan
yang banyak
·
denganvasodilatasidapotmeningkatkanpenguapan
yang dapatmempercepatpenurunansuhutubuh
|
3. Resikoinfeksiberhubungandenganpenyebaran
pathogen secarasistemik
|
Tujuan
: tidakadatanda-tanda
kriteria
:
·
Urine berwarna orange
jernih/normal
·
Urine tidakmengandungbercampurdarahdan
push
|
·
Berikanklienhelth
education tentangresikoinfeksi
·
Berikan antibiotic
sesuaikebutuhan
·
Dorongpeningkatanpemasukancairan
|
·
agar membatasipenularan
·
dapatmencegahkolonisasidankekambuhaninfeksi
·
meningkatkanhidrasiuntukmembilasbakteri
|
4. Evaluasi
Keperawatan
1) Berkurangnya
tanda dan gejala infeksi
2) Kebutuhan
akan rasa nyaman terpenuhi
3) Mencegah
adanya kekambuhan infeksi
B.
Sistitis
1. Pengkajian
a.
Identitas
Identitas mencakup nama, umur, tanggal
lahir, tanggal masuk rumah sakit
b. Keluhan
utama
1) Rasa
sakit atau panas di uretra sewaktu kencing
2) Urine
sedikit
3) Rasa
tidak enak di daerah supra pubik
c. Riwayat
penyakit
1) Riwayat
isk sebelumnya
2) Obstruksi
pada saluran kemih
3) Masalah
kesehatan lain misalnya riwayat seksual
d. Pemeriksaan
fisik
1) TTV
2) Infeksi
abdomen bagian bawah dan palpasi urine bledder : pengosongan tidak maksimal
3) Inflamasi
dan lesi di uretra meatus dan vagina introitus
4) Kaji
perkemihan : dorongan, frekuensi, disuria, bau urine yang menyengat, nyeri pada
supra pubik
e.
Pemeriksaan pisikologis
1) Perasaan
takut akan kekambuhan, dimana menyebabkan penolakan terhadap aktivitas sexsual
2) Nyeri
dan kelelahan yang berkenaan dengan infeksi dapat berpengaruh terhadap
penampilan kerja dan aktivitas kehidupan sehari – hari
2. Diagnosa
Keperawatan
1) Nyeri berhubungan dengan infeksi kandung kemih
2) Hipertermi berhubungan
dengan perubahan regulasi suhu tubuh ditandai dengan badan teraba panas, mata
merah dan berair
3) Kurang pengetahuan terhadap pencegahan infeksi saluran kemih
3. Intervensi
Keperawatan
Diagnosa
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
1) nyeri berhubungan dengan
infeksi kandung kemih
|
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam pasien merasa nyaman
dan nyerinya berkurang
Kriteria Hasil :
·
Pasien
mengatakan / tidak ada keluhan nyeri pada saat berkemih.
·
Kandung
kemih tidak tegang
·
Pasien
nampak tenang
·
Ekspresi
wajah tenang
|
1. Pantau perubahan
warna,bau dan pola berkemih
2. Konsul dokter bila
:Sebelumnya kuning gading-urine kuning,jingga gelap , berkabut atau keruh,
Pola berkemih berubah,sebagai contoh rasa panas seperti terbakar saat kencing
, rasa terdesak saat kencing, Nyeri menetap atau bertambah sakit
3. Berikan analgesic
sesuai kebutuhan dan evaluasi keberhasilannya.
4. Berikan antibiotic
sesuai resep dokter
|
1. Untuk mengidentifikasi
indikasi
2. Temuan-temuan ini dapat
member tanda kerusakan jaringan lanjut dan perlu pemeriksaan lebih
luas,seperti pemeriksaan radiology jika sebelumnya tidak dilakukan
3. Analgesik memblok lintasan
nyeri, sehingga mengurangi nyeri.
4. untuk membunuh bakteri
|
2) Hipertermi b/d perubahan
regulasi suhu tubuh ditandai dengan badan teraba panas, mata merah dan
berair, suhu tubuh me, dan leokositosis s/t infeksi kandung kemih.
|
Tujuan :Suhu
tubuh normal (36-37 C)
Kriteria hasil :
TTV dalam batas normal (terutama suhu)
|
1. Kaji saat timbulnya demam
2. Observasi tanda-tanda vital (
suhu,nadi,tensi,pernafasan) setiap 3 jam
3. Anjurkan pasien untuk banyak
minum.
4. Berikan kompres hangat
|
1. untuk mengidentifikasi pola
demam pasien.
2. Tanda vital merupakan acuan
untuk mengetahui keadaan umum pasien.
3. Pewningkatan suhu tubuh
mengakibatkan penguapan tubuh meningkat sehingga perlu diimbangi dengan
asupan cairan yang banyak.
4. Dengan vasodilatasi dapat
meningkatkan penguapan yang mempercepat penurunan suhu tubuh.
|
3)
Kurangnya pengetahuan
terhadap infeksi saluran kemih
|
Tujuan : setelah dilakukan HE klien mampu memahami terhadap
infeksi saluran kemih dan mencegah infeksi
|
1.
Berikan
helth education tentang infeksi saluran kemih
2.
Berikan
HE tentang cara memberisihkan alat genital yang benar
|
1.
Agar
klien dapat memahami infesi saluran kemih dan cara penularannya
2.
Agar
klien dapat mencegah infeksi saluran kemih
|
4. Evaluasi
Keperawatan
1) Berkurangnya
tanda dan gejalan Infeksi
2) Kebutuhan
akan rasa nyaman terpenuhi
3) Mencegah
adanya kekambuhan infeksi
BAB
IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Uretritis adalah
peradangan yang terjadi pada uretra yang disebakan oleh bakteri gonokokus
maupun nongonolokus. Uretritis dapat terjadi pada perempuan maupun laki-laki.
Klien dengan uretritis tanda dan gejala dapat asimtomatik, tetapi ada juga yang
simtomatik dengan tanda dan gejala seperti rasa gatal dan terbakar di sekitar uretra,
cairan dari uretra yang purulent, disuria, serta pada laki-laki akan merasa
tidak nyaman pada penisnya. Uretritis yang tidak ditangani dengan cepat dan
benar akan mengakibatkan prostatitis, epididimitis, serta mandul.
Sistitis adalah
peradangan yang terjadi pada kandung kemih yang disebabkan oleh bakteri. Faktor
resiko terjadinya sistitis antara lain, higiene yang kurang, hubungan seksual
yang tidak benar, pemakaina celana yang ketat dan basah, serta penggunaan tisu
toilet yang beraroma. Tanda dan gejala pada sistitis yaitu nyeri pada saat BAK,
mual dan muntah serta hematuria. Penanganan yang tidak cepat pada sistitis
dapat mengakibatkan pyelonefritis dan sepsis.
B. Saran
Untuk tenaga kesehatan
khusunya perawat dapat mengetahui tentang sistitis dan uretritis dan dapat
memberikan health education kepada masyarakat tentang sistitis dan uretritis.