Halo sobat semua admin kali ini akan membagikan
kutipan makalah tentang Uretritis : Pengertian, Anatomi dan Fisiologi,
Etiologi, Klasifikasi dan Patofisiologi. Semoga terbatu ^-^
A. Uretritis
1. Pengertian
Uretritis
adalah implementasi uretra. Uretritis biasanya merupakan infeksi asendiing pada
laki-laki. Pada wanita uretritis dihubungkan dengan sistitis atau vaginitis.
(Nursalam, 2008:97)
Uretritis
adalah peradangan pada uretra. (Dorland, 2011:1143)
Uretritis,
suatu inflamasi uretra, biasanya adalah suatu infeksi yang menyebar naik yang
digolongkan sebagai gonoreal. (Brunner & Suddarth, 2001:1436)
Jadi,
dapat disimpulkan uretritis adalah perdangan yang terjadi di uretra yang
disebabkan oleh infeksi dari golongan gonoreal maupun nongonoreal.
2. Anatomi
Fisiologi
Uretra merupakan alur
sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan urine ke
luar
a. Uretra
pria
Uretra pria mulai dari
orifisium uretra interna di dalam kandung kemih sampai orifisium uretra
eksterna pada penis, panjangnya 17,5-20cm yang terdiri atas bagian-bagian
berikut.
1) Uretre
prostatika aluran terlebar, panjangnya 3cm berjalan hampir vertikal melalui
glandula prostat, melalui dari basis ke sampai ke apaks dan lebih dekat ke
permukaan anterior. Bentuk saluranya seperti kumparan, bagian tengahnya lebih
luas, makin ke tengah makin dangkal kemudian bergabung dengan pars membran. Potongan transversal
saluran ini menghadap ke depan. Pada dinding posterior terdapat dingding
posterior terdapat krista uretralis yang berbentuk kulit, dibentuk oleh
penojolan membran mukosa, jaringan di bawahnya 15-17 cm, tinggi 3cm. Pada kiri
dan kanan krista uretralis terdapat sinus prostatikus yang ditembus oleh
orifisium duktus prostat lalu bermuara di belakang krista uretralis.
Bagian depan krista
uretralis terdapat tonjolan yang disebut kolikus seminalis. Pada orifisium
utrikulus, protatikus berbentuk kantong sepanjang 6cm yang berjalan ke atas dan
kebelakang di dalam substansi prostat di belakang lobus medial. Dingdingnya
terdiri atas jaringan ikat lapisan muskularis dan membran mukosa, beberapa
glandula kecil terbuka ke permukaan dalam.
2) Uretra
pars membranasea : uretra ini merupakan
saluran yang paling pendek dan paling dangkal, berjalan mengarah ke bawah dan
ke depan diantara apeks glandula prostat dan bulbus uretra. Pars membranase
menembuh diagfragm urogenitalis sepanjang 2,5cm di bawah belakang samping
simpisi pubis diliputi oleh jaringan sfingter uretra membranasea. Di depan
saluran ini terdapat vena dorsalis penis yang mencapai pelvis di antara
ligamentum transversal pelvis dan ligamenntum arquarta pubis.
3) Uretra
pars kavernosa ; uretra ini mempunyai salura terpanjang dari uretra, terdapat
sampai ke korpus kavernosus uretra, panjagnya 15cm mulai dari pras membranase
sampai ke orifisium superfisialis dari digafragma urogenitalis. Pada saat penis
berkontraksi, pars keverosus akan membelok ke bawah dan kedepan
4) Orifisium
uretra ekserna : ini merupakan bagian erektor yang paling berkonraksi, berupa
sebuah celah vertikal. Kedua sisi ditutupi oleh dua bibir kecil panjangnya 6mm.
Glandula uretralis bermuara ke dalam uretra dan terdiri atas dua bagian.
5) Pembuluhdarahpada urethra pria
Suplai
arterial urethra laki-laki proksimal. Dua bagian proksimal urethra diperdarahi oleh
pars prostatica arteria rectalis media dan arteria vesika inferior. Drainase limpatik
dan venosa urethra laki-laki proksimal. Vena-vena dari dua bagi anproksimal uretra
bermuara ke dalam plexus veno susprostaticus. Pembuluh limpatik terutama mengalir
ke nodilymphati ciiliac iinterni sebagian kecil pembuluh darah bermuara kedalam
nodilymphatic iiliaci externi
6) Persarafan
Persarafan
berasal dari plexsus prostaticus (campuran serat aferen visceral simpatis dan parasimpatis
) plexus prostaticus adalah salah satu plexus pelvicus (suatu ekstensi inferior
plexus vesicalis ) yang keluar sebagai ekstensi spesifik organ pada plexus
hypogatricus inferior.
b. Uretra
wanita
Terletak di belakang simpisis, berjalan
sedikit miring ke arah atas, salurannya dangkal, panjangnya 4cm, mulai dari
orifisium uretra interna sampai ke orifisium uretra ekstern. Pada dingding
anterior vagina menjurus obligue ke bawah dan menghadap kedepan. Apabila tidak
berdilatasi diameternya 6cm.uretra ini menembus fasia diagfragma urogenitalis
dan orifisium ekstrena langsung di depan permukaan vagina. Jaraknya 2,5cm di
belakang gland klitoris, glandula uretra bermuara ke uretra yang terbesar
diantaranya adalah glandula para uretralis (skene) yang bermuara ke dalam
orifisium uretra yang hanya berfungsi sebagai saluran eksresi.Diagfragma
urogenitalis dan orifisium eksterna berada di permukaan vagina dan 2,5cm di
belakang gland klitoris. Uretra wanita jauh lebih pendek dari pada pria dan
terdiri atas lapisan otot polosnyan diperkuat oleh sfingter otot rangka. Pada
muaranya ditandai dengan banyak sinus venosus mirip jaringan kavernosa.Lapisan
uretra wanita terdiri dari :
1) Tunika
muskularis
2) Lapisan
spongeosa berjalan pleksus dari vena-vena
3) Lapisan
mukosa sebelah dalam
4)
Pembuludarah
urethra wanita
Suplai arterial pada urethra
perempuan, darah di suplaike urethra perempuan oleh arteria pudenda interna dan
arteria vaginalis. Vena berjalan mengikuti arteri dan memilik nama yang sama,
sebagian besar pembuluh darah limpatik dari urethra berjalan ke nodilyphatic isacrales
dan nodilyphatic iiliac iinterni tetapi sedikit pembuluh dari urethra distal
yang sama bermuara ke dalam nodilyphatic iinguinales
5)
Persarafan
urethra wanita
Persarafan urethra berasal dari
plexus (nervus) sacralis dan nervus pudendus. Pola tersebut serupa dengan pola pada
laki-laki biasanya tanpa plexus prostaticus dan M. sphinceter urethra internum aferen-aferen
visceral dari sebagian besar urethra berjalan pada nervus splanchnicus pelvicus,
tetapi terminasi nyamenrima aferen-aferen somatic memanjang dari badan-badan sel
di dalam ganglia spinalis.
3. Etiologi
Uretritis
dapat disebabkan oleh kuman-kuman gonokokus dan nongonokokus. Uretritis nongonokokus adalah uretritis yang bukan disebabkan oleh gonokokus, penyebab
umum infeksi penyakit menular seksual. Bentuk nongonokokus meliputi E. Coli,
mikroorganisme enterik lainnya, Chlamydia dan Mycoplasma. Penyebab uretritis yang paling umum adalah
gonorea.
4. Klasifikasi
Uretritis dibedakan
menjaddi dua, yaitu uretritis gonoreal dan uretritis nongonoreal.
a. Uretritis
Gonoreal
Uretritis
gonoreal disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae dan ditularkan melalui kontak
seksual. Pada pria, inflamasi orifisium meatal terjadi disertai rasa terbakar
ketika urinisasi. Meskipun demikian, penyakit ini dapat asimtomatik. Pada
wanita, rabas uretral tidak selalu muncul dan penyakit juga asimtomatik. Oleh
karena itu, gonorea pada wanita, sering tidak didiagnosa. Pada pria, infeksi
melibatkan jaringan di sekitar uretra, menyebabkan periuretritis, prostatitis,
epididimitis, dan striktur uretra.
b. Uretritis
Nongonoreal
Uretritis yang tidak
berhubungan dengan Neisseria gonorrhoeae biasanya disebabkan oleh Klamidia
trakomatik atau Ureaplasma urelytikum. Jika pasisen pria adalah simtomatik,
maka akan ada keluhan disuria dan rabas uretral. Uretritis ini memerlukan
penanganan antimikribial yang tepat.
5. Patofisiologi
Uretritis lebih sering terjadi pada
laki-laki daripada wanita. Uretritis dapat disebabkan oleh mikroorganisme
gonokokus maupun nongonokokus.
Pada wanita, uretritis
mungkin tidak hanya bersamaan dengan sistitis tetapi dapat menjadi infeksi
sekunder vagina. Sabun, pembalut, atau tisu yang beraroma dapat menyebabkan
uretritis.
Pada pria, penyebab terjadinya uretritis
adalah infeksi dari Chlamydia trachomatis atau Ureaplasma urealyticum, yang
menyebabkan STI. Bagian distal dari uretra pria tidak benar- benar steril.
data bisa di download di : https://tusfiles.net/fk2170i42amo
data bisa di download di : https://tusfiles.net/fk2170i42amo