halo sobat semua kali ini admin akan membagikan sedikit ilmu yang pernah admin pelajari yaitu tentang uretritis : dimana kita akan membahas Manifestasi Klinis (tanda dan gejala), Komplikasi, Test Diagnostik, Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan. selamat membaca minna semua.
Uretritis |
1.
Manifestasi Klinis
a. Terkadang
asimptomatik
b. Rasa
gatal dan terbakar di sekitar uretra
c. Cairan
dari uretra, pada prepusium, dapat berwarna bening, kental, pekat, atau
purulent
d. Disuria
atau sering berkemih
e. Gangguan
rasa nyaman pada penis
2. Komplikasi
a. Prostatitis
Prostatitis adalah
reaksi inflamasi pada kenjar prostat yang dapat disebabakan oleh bakteri maupun
non bakteri. Organisme mancapai prostat melalui penjalaran langsung dari uretra
atau kandung kemih atau melalui jalur limfatik atau hematogen dari tempat yang
lebih jauh.
b. Epididimitis
Epididimitis adalah
perandangan yang terjadi pada eididimis yang merupakan saluran yang bergulung
terletak di belakang testis. Hal ini sering berkaitan dengan infeksi pada
uretra asendes melalui vas deferens atau saluran limfatik spermatikus.
c. Striktur
uretra
Striktur uretra adalah
penyempitan lumen uretra akibat adanya jaringan parut dan kontraksi. Infeksi
oleh kuman gonokokus pada uretra yang sudah lama terjadi sehingga terdapat
jaringan parut pada lumen uretra akibat peradangan yang sudah lama.
d. Mandul
Mandul atau inferlitas
adalah ketidakmampuan pasangan dalam hubungan seksual sehingga tidak terjadi
kehamilan.
e. Infeksi
rektal, paringitis, konjungtivitis, lesi kulit, dan arthritis dengan infeksi
gonokokus
3. Test
Diagnostik
a. Darah
Pada
pemeriksaan darah akan dijumpai leukositosis,
LED meningkat, kadang-kadangterdapatbutir-butir toxin.
b.
Urin
Dalam
pemeriksaan urin akan dijumpai :
1)
Piuria
merupakan gejala penting, yaitu adanya leukosit dalam urine > 10/LPB pada pemeriksaan
mikroskopik urine yang telah disentrifus. Hitung jumlah leukosit yang
dieksresipada urine porsi tengah sebesar 2000/ml atau 200.000/ jam juga dianggap
positif, meski pun harus dihindarkan pencemaran leukosit dari vagina dan sekitarnya
pada wanita. Bila yang diperiksa adalah urine hasil aspirasi kandung kencing,
nilai 800/ml sudah dianggap tanda infeksi.
2)
Hematuria
dapat juga terjadi dan dianggap positif bila jumlahnya lebih dari 5/LPB pada pemeriksaan
mikroskopik, dan bila didapatkan jumlah lebih dari 8000/ml urine.
3)
Bakteriuria
harus dapat dibuktikan adanya dengan biakan urine, dan harus dapat disingkirkan
adanya kontaminasi. Sejak tahun 1960, Kass mengemukakan cara hitung kuman hasil
biakan dan menyatakan angka 100.000 koloni/ml urine sebagai tanda positif.
4)
Kultur
urine dapat dilakukan untuk mengidentifikasi adanya organism spesifik.
5)
Test
imunologik yaitu adanya bakteri berselubung antibody (BBA) dalam urine.
4. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan untuk
klien dengan uretritis antara lain:
a. Medis
Pengobatan meliputi :
1) Antibiotik
Pemberian antibiotik
digunakan untuk memberantas manifestasi, menyembuhkan penyakit, dan mencegah
penyebaran infeksi melalui sifat antimikroba. Penggunaan antibiotik oral harus
dikonsumsi sepanjang hari.
Gonore diterapi secara
agresif menggunakan antibiotik, tanpa menunggu hasil uji, tetapi berdasarkan
manifestasi klinis. Sebelum perkembangan organsme resisten, digunakan
penisilin. Sekarang direkomendasikan pemberian ceftriaxone (IM atau IV) setiap
24 jam dan diteruskan setelah mendapatkan perbaikan, jika klien yang tidak
dapat menoleransi ceftriaxaone (Recophin) dapat diberikan injeksi tunggal IM
spectinomycin (Trobicin). Diberikan juga terapi secara oral seperti, cefiximen
(Suprax) atau ciprofloxacin (Cipro), oflaxacin (Floxin), atau levofoxacim
(Levaquin). Terapi ini harus bersamaan dengan terapi untuk infeksi klamidia.
2) Asupan
cairan
Asupan cairan sangat diperlukan mengobati maupun
mencegah terjadinya infeksi. Jumlah yang disarankan yaitu 3-4 liter/hari.
Cairan ini akan membersihkan saluran kemih dan mencegah urolitiasis pada klien
yang diobati dengan oabat sulfa.
b. Keperawatan
Penatalaksanaan yang
dapat diberikan oleh perawat adalah mengawasi kebutuhan terapi pada klien
seperti pemberian antibiotik, pemberian cairan yang cukup, serta analgesik
untuk nyeri. Untuk pasien yang menggunakan kateter, perawat harus menjaga
teknik steril ketika mengganti kateter. Selain itu, perawat juga harus sering
melakukan perawatan pada daerah perineal.
Pemberian
asupan cairan harus disarankan kepada klien karena dapat mengobati maupun
mencegah infeksi. Jumlah cairan yang disarankan yaitu 3-4 L/hari. Perubahan
diet juga diperlukan. Diet yang disarankan adalah menghindari minuman yang
mengandung kafein, alkohol dan makanan pedas serta coklat. Selain itu, perawat
juga harus memberikan health education kepada klien baik yang sudah terkena
uretritis maupun yang belum, untuk menjaga kebersihan diri dan perilaku seks
karena merupakan penyebab terbesar terjadinya uretritis.
data bisa di download di : https://tusfiles.net/fk2170i42amo
data bisa di download di : https://tusfiles.net/fk2170i42amo