Askep Sistitis: Manifestasi Klinis, Test Diagnostik, Penatalaksanaan dan komplikasi

hallo sobat semua kali ini saya admin anggi setiawan akan membagikan ilmu keperawatan yang admin pernah pelajari semua askep dan pathway terangkum secara singkat dan menarik.semoga terbantu.
kali ini admin akan membagikan materi tentang Askep Sistitis: Manifestasi Klinis, Test Diagnostik, Penatalaksanaan dan komplikasi
Askep Sistitis: Manifestasi Klinis, Test Diagnostik, Penatalaksanaan dan komplikasi


A.  Manifestasi Klinis
           Manifestasi klinis yang terjadi pada penderita sistitis, yaitu :
a.    Nyeri seperti terbakar saat buang air kecil (disuria)
b.    Sering berkemih
c.    Hematuria
d.   Edema pada kandung kemih
e.    Mual dan muntah

B.  Test Diagnostik
a.    Urea Dipstick
Pada test ini awalnya untuk leukosit esterase dan aktivitas nitrit dapat mendeteksi bakteriuria. Jika tes ini positif maka pasien mengalami piuria.
b.    Urinalisis
1)      Terdapat leukosuria atau piuria
2)      t > 5 /lpb sedimen air kemih
3)      Hematuria 5 – 10 eritrosit/lpb sedimen air kemih.
c.    Bakteriologis
1)        Mikroskopis; satu bakteri lapangan pandang minyak emersi, 102-103 organisme koliform /mL urin plus piuria Ê 2)
2)        Teskimiawi; tereduksi griess nitrate berupa perubahan warna pada uji carik.
d.   Pemeriksaan USG abdomen
Pemriksaan USG dilakukan untuk mengetahui lapisan yang iritasi pada kandung kemih .
e.    Kultur Urine
Untuk menguji sensitivitas berbagai antimikroba dan mengetahui respon obat terhadap obat yang disekresi di urine (konsentrasi meningkat)

C.  Penatalaksanaan
Petalaksanaan untuk penyakit sistitis dapat dilakukan dengan tindakan medis maupun keperawatan.
a.    Medis
Penatalaksanaan medis untuk sistitis meliputi terapi antimikroba dan faktor yang berpengaruh. Beberapa obat yang dapat digunakan antara lain trimethoprim-sulfamethoxazole (Septra, Bactrim) dan nitrofurantoin macrocrystals (Macrodantin). Vitamin C juga dapat diberikan agar bakteri tidak menempel pada dinding kandung kemih sehingga dapat diekskresikan dan membantu meningkatkan efektivitas kerja obat.
b.    Keperawatan
Dalam keperawatan, klien dengan sistitis disarankan untuk :
1)      Asupan Cairan.
Klien disarankan untuk benyak mengonsumsi air putih. Jumlah air putih yang disarankan yaitu 3-4 L/hari. Hal ini dapat mengobati dan mencegah terjadinya infeksi. Bakteri akan mengalir bersama urin sehingga tidak menempel pada kandung kemih. Klien juga di sarankan untuk mengonsumsi jus buah cranbbery yang dapat menghambat perkembangan bakteri.
2)      Diet
perawat juga harus menginformasikan tentang diet kepada klien. Dimana klien tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi kafein, alkohol, makan pedas dan coklat, karena makanan maupun minuman tersebut dapat memperah iritasi pada kandung kemih.
3)      Health Education
Perawat juga memberikan health education kepada klien maupun masyarakat tentang faktor resiko maupun cara penularan dari sistitis. Seperti, bagaiman cara mencebok yang benar setelah buang air besar yaitu dari depan kebelakang (Front to Back).

D.       Komplikasi
a.    Pyelonefritis
Pyelonefritis merupakan infeksi bakteri pada pelvis ginjal, tubulus, dan jaringan interstisial dari salah satu atau kedua ginjal. Infeksi bakteri di mulai dari saluran kemih bawah dan naik ke ginjal.
b.    Sepsis

Sepsis merupakan keadaan dimana tubuh bereaksi secara hebat terhadap bakteri atau miokroorganisme lain yang berada di dalam darah maupun jaringan lain. Sepsis harus segera ditangani dengan baik. Bila tidak segera ditangani maka dapat menyebabkan kematian.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »