Halo sobat
kali ini admin akan membagi sedikit kutipan makalah admin yang pernah admin
kerjakan yaitu Pemeriksaan Bayi Baru Lahir. Dimana pada Artikel ini terdapat Adaptasi Neurologis dan Jenis Refleks. Semoga
bermanfaat dan salam hangat dari admin. Like juga fans page admin terimakasih.
Adaptasi
neurologis
1.
Sistem
neurologis bayi secara anatomi atau fisiologis belum berkembang sempurna
2. Bayi
baru lahir menunjukkan gerakan-gerakan tidak terkoordinasi, pengaturan suhu
yang labil, kontrol otot yang buruk, mudah terkejut dan tremor pada ekstremitas.
3. Perkembangan
neonatus terjadi cepat sewaktu bayi tumbuh, perilaku yang kompleks, misalnya
kontrol otak, tersenyum dan meraih pada tujuan akan berkembang.
4. Reflek
bayi baru lahir merupakan indicator penting perkembangan normal adalah sebagai
berikut.
Table 2.2
Refleks
|
Respon Normal
|
Respon Abnormal
|
Rooting atau menghisap
|
Bayi baru lahir menolehkan kepala kearah stimulus, membuka mulut dan
mulai mengisap bila pipi, bibir atau sudut mulut disentuh dengan jari atau
putting.
|
Respon yang lemah atau tidak ada respon terjadi pada prematuritas,
penurunan atau cedera neurologis atau depresi sistem saraf pusat (SSP)
sekunder karena menenelan obat maternal misalnya narkotik.
|
Menelan
|
Bayi baru lahir menelan bersamaan dengan mengisap bila cairan diberikan
di belakang lidah
|
Muntah, batuk, regurgitasi cairan dapat terjadi; kemungkinan
berhubungan dengan sianosis sekunder karena prematuritas, deficit neurologis
atau cedera terutama terlihat saat laringoskopi.
|
Ekstrusi
|
Bayi baru lahir menjulurkan lidah keluar bila ujung lidah disentuh
dengan jari atau puting.
|
Ekstrusi lidah secara kontinu atau menjulurkan lidah yang
berulang-ulang terjadi pada kelainan SSP dan kejang.
|
Moro
|
Ekstensi simetris bilateral dan abduksi seluruh ekstremitas dengan ibu
jari dan jari telunjuk membentuk huruf “c” diikuti dengan aduksi ekstremitas
dan kembali ke fleksi rileks jika posisi bayi berubah tiba-tiba atau jika
bayi diletakkan terlentang pada permukaan yang datar.
|
Respon ini berkurang pada prematuritas. Asimetris terjadi pada kerusakan
saraf perifer (pleksus brakialis) atau fraktur humerus. Tidak ada respon yang
terjadi pada deficit neurologis yang berat.
|
Melangkah
|
Bayi akan melangkah dengan satu kaki dan kemudian kaki lainnya dengan
gerakan berjalan bila satu kaki disentuhkan pada permukaan rata.
|
Respon asimetris terlihat cedera SSP atau saraf perifer atau fraktur tulang panjang
|
Merangkak
|
Bayi akan berusaha untuk merangkak ke depan dengan kedua tangan dan
kaki bila diletakkan telungkup pada permukaan dasar
|
Respon yang lemah atau ada respon terlihat pada cedera saraf perifer
atau fraktur tulang panjang.
|
Tonik leher atau “fencing”
|
Ekstremitas pada satu sisi dimana kepala ditolehkan akan ekstensi, dan
ekstremitas yang berlawanan akan fleksi bila kepala bayi ditolehkan ke satu
sisi selagi beristirahat. Respon ini dapat tidak lengkap segera setelah
lahir.
|
Respon persisten setelah bulan ke empat dapat menandakan cedera
neurologis. Respon menetap tampak pada cedera SSP dan gangguan neurologis.
|
Terkejut
|
Bayi melakukan abduksi dan fleksi seluruh ekstremitas dan dapat mulai
menangis bila mendapat gerakan mendadak atau suara keras.
|
Tidak adanya respon yang menandakan deficit neurologis atau cedera.
Tidak adanya respon secara lengkap dan konsisten terhadap bunyi keras dapat
menandakan ketulian. Respon dapat menjadi tidak ada atau berkurang selama
tidur.
|
Ekstensi Silang
|
Kaki bayi yang berlawanan akan fleksi dan kemudian ekstensi dengan
cepat seolah-olah berusaha untuk memindahkan stimulus ke kaki yang lain bila
diletakkan terlentang; bayi akan mengekstensikan satu kaki sebagai respon
terhadap stimulus pada telapak kaki.
|
Respon yang lemah atau ada respon terlihat pada cedera saraf perifer
atau fraktur tulang panjang.
|
Glabellar “blink”
|
Bayi akan berkedip bila dilakukan 4 atau 5 ketuk pertama pada batang
hidung pada saat mata terbuka.
|
Terus berkedip dan gagal untuk berkedip menandakan kemungkinan gangguan
neurologis.
|
Palmar grasp
|
Jari bayi akan menekuk di sekeliling benda dan menggengamnya seketika
bila jari diletakkan ditelapak tangan bayi.
|
Respon ini berkurang pada prematuritas. Asimetris terjadi pada
kerusakan saraf perifer (pleksus brakialis) atau fraktur humerus. Tidak ada
respon yang terjadi pada deficit neurologis yang berat.
|
Plantar grasp
|
Jari-jari kaki bayi akan menekuk ke bawah bila jari diletakkan di dasar
jari-jari kakinya.
|
Respon yang berkurang terjadi pada prematuritas. Tidak ada respon yang
terjadi pada deficit neurologis yang berat.
|
Tanda Babinski
|
Jari-jari kaki bayi akan hiperekstensi dan terpisah seperti kipas dari
dorsifleksi ibu jari kaki bila satu sisi kaki digosok dari tumit ke atas
melintasi bantalan kaki.
|
Tidak ada respon terjadi pada deficit SSP.
|