A. Petunjuk
Umum
Pengembangan
kurikulum, termasuk Bahasa indonesia merupakan konsekuensi logis dari
perkembangan kehidupan dan perkembangan pengetahuan tentang bahasa dan
bagaimana cara berbahasa yang terwujud dalam teori belajar bahasa terkini.
Kurikulum
Bahasa Indonesia secara paten dikembangkan mengikuti perkembangan teori tentang
bahasa dan teori belajar bahasa sekaligus menjawab tantangan zaman. Mata pelajaran
bahasa indonesia bertujuan agar siswa memiliki kompetensi berbahasa indonesia
untuk berbagai fungsi komunikasi dalam berbagai kegiatan sosial.
Sehubungan
dengan tujuan tersebut, pembelajaran bahasa indonesia dikembangkan berdasarkan
pendekatan komunikatif, pendekatan berbasis teks, pendekatan CLIL (content
language integrated learning), pendekatan pendidikan karakter, dan pendekatan
literasi.
B. Karakteristik
mata pelajaran Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa
Indonesia menjadi modal dasar untuk belajar dan perkembangan anak-anak
Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia membina dan mengembangkan
kepercayaan diri siswa sebagai komunikator, pemikir imajinatif dan warga negara
Indonesia yang melek literasi dan informasi. Pembelajaran Bahasa Indonesia
membina dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan berkomunikasi yang
dibutuhkan siswa dalam menempuh pendidikan dan di dunia kerja.
Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa
Indonesia secara umum bertujuan agar siswa mampu mendengarkan, membaca,
memirsa, berbicara, dan menulis. Kompetensi dasar dikembangkan berdasarkan tiga
hal yang saling berhubungan dan saling mendukung mengembangkan pengetahuan
siswa, memahami, dan memiliki kompetensi mendengarkan, membaca, memirsa,
berbicara, dan menulis. Ketiga hal tersebut adalah bahasa (pengetahuan tentang
Bahasa Indonesia); sastra (memahami, mengapresiasi, menanggapi, menganalisis,
dan menciptakan karya sastra; literasi (memperluas kompetensi berbahasa
Indonesia dalam berbagai tujuan khususnya yang berkaitan dengan membaca dan
menulis).
Bahasa. Pengetahuan tentang Bahasa
Indonesia yang dimaksud adalah pengetahuan tentang bahasa Indonesia dan
bagaimana penggunaannya yang efektif.
Sastra. Pembelajaran sastra bertujuan melibatkan
siswa mengkaji nilai kepribadian, budaya, sosial, dan estetik. Pilihan karya
sastra dalam pembelajaran yang berpotensi memperkaya kehidupan siswa,
memperluas pengalaman kejiwaan, dan mengembangkan kompetensi imajinatif. Siswa
belajar mengapresiasi karya sastra dan menciptakan karya sastra mereka sendiri
akan memperkaya pemahaman siswa akan kemanusiaan dan sekaligus memperkaya
kompetensi berbahasa. Siswa menafsirkan, mengapresiasi, mengevaluasi, dan
menciptakan teks sastra seperti cerpen, novel, puisi, prosa, drama, film, dan
teks multimedia (lisan, cetak, digital/ online).
Literasi. Aspek literasi bertujuan
mengembangkan kemampuan siswa menafsirkan dan menciptakan teks yang tepat,
akurat, fasih, dan penuh percaya diri selama belajar di sekolah dan untuk
kehidupan di masyarakat.
C. Pendekatan
pembelajaran Bahasa Indonesia
Pembelajaran Bahasa
Indonesia dikembangkan berdasarkan pendekatan komunikatif, pendekatan berbasis
teks, pendekatan CLIL (content language integrated learning), pendekatan
pendidikan karakter, dan pendekatan literasi. Pengembangan kurikulum (Bahasa
Indonesia) tidak dapat dipisahkan dari perkembangan teori belajar (dan
pengajaran) bahasa. Pengembangan kurikulum 2013 didasarkan pada perkembangan
teori belajar bahasa terkini. Fondasi teoretik Kurikulum 2013 adalah pengembangan
pendekatan komunikatif, pendekatan genre-based, dan CLIL (content language
integrated learning).
Teks dalam pendekatan berbasis genre
bukan diartikan istilah umum sebagai tulisan berbentuk artikel. Teks merupakan
kegiatan sosial, tujuan sosial. Ada 7 jenis teks sebagai tujuan sosial, yaitu:
laporan (report), rekon (recount), eksplanasi (explanation), eksposisi
(exposition: discussion, response or review), deskripsi (description), prosedur
(procedure), dan narasi (narrative). Lokasi sosial dari eksplanasi bisa berupa
berita, ilmiah populer, paparan tentang sesuatu; naratif bisa berupa bercerita,
cerita, dan sejenisnya; eksposisi bisa berupa pidato/ceramah (eksemplum ada
dalam pidato atau tulisan persuasif), surat pembaca, debat.
Tujuan sosial melalui bahasa
berbeda-beda sesuai tujuan. Pencapaian tujuan ini diwadahi oleh karakteristik
cara mengungkapkan tujuan sosial yang disebut struktur retorika, pilihan kata
yang sesuai dengan tujuan, serta tata bahasa yang sesuai dengan tujuan.
Misalnya, tujuan sosial eksposisi (berpendapat) memiliki struktur retorika tesis-argumen.
Teks adalah cara komunikasi. Komunikasi
dapat berbentuk tulisan, lisan, atau multimodal. Teks multimodal menggabungkan
bahasa dan cara komunikasi lainnya seperti visual, bunyi, atau lisan
sebagaimana disajikan dalam film atau penyajian komputer.
D. Tahapan
Pembelajaran Bahasa Indonesia
Konsep utama pengembangan buku teks adalah
genre-based. Genre (fungsi bahasa) dimaknai sebagai kegiatan sosial yang
memiliki jenis yang berbeda sesuai dengan tujuan kegiatan sosial dan tujuan
komunikatifnya. Masing-masing jenis genre (tipe teks) memilki kekhasan cara
pengungkapan (struktur retorika teks) dan kekhasan unsur kebahasaan.
Tahap membangun konteks, dekontruksi,
rekonstruksi dan konstruksi pelajaran Bahasa Indonesia
akan dibahas pada mata pelajaran bahasa indonesia selanjutnya ya,
Semoga
bermanfaat pembahasan singkat tentang Mengetahui Petunjuk
Umum, Karakteristik, Pendekatan Pembelajaran Dan Tahapan Kurikulum 2013 Bahasa
Indonesia SMP Kelas VII baca juga
artikel pelajaran lainnya di website kami terimakasih.