"Aku
takut menyayangimu
Tapi aku
sayang
Aku takut
jatuh cinta padamu
Tapi aku makin
cinta
Kini ku takut
kehilanganmu
Tapi kau tak
hilang
Terima kasih
bidadari
Terima kasih
wulandari" - Roman Picisan
Baper Episode
58 (21 April 2017)
"Ku pijak
tanah ternyata duri..
Saat ku
rasakan ujian ilahi..
Namun ku lihat
senyum sang putri disana..
Begitu penuh
pesona..
Menarik luka
yang ku rasa..
Tuhan..
Biarlah ku
tanggung semua beban dan derita..
Asal tetap ku
lihat senyuman bidadariku disana.." - Roman Picisan
"Keindahan
ini sedang indah-indahnya
Membuatku
bertanya-tanya..
Apakah ini
nyata..
Atau hanya
halusinasi mata..
Yang ku mampu
lakukan hanya berdo'a..
Agar Tuhan..
Selalu menjaga
aku dan rasa..
Kamu dan
cinta..
Menjaga
romansa..
Milik
kita.." - Roman Picisan
Baper Episode
59 (23 April 2017)
"Saat aku
jatuh terpuruk tak berdaya
Persahabatanku
ku agungkan di nadiku
Tekadku ada di
pundak mereka
Harapanku
kokoh
Dalam
genggaman mereka
Keharuan mana
yang bisa ku dustakan
Melihat
ketulusan yang tak terbantahkan
Semangat
mereka begitu membara
Mencari
keadilan yang tak bermuara" - Roman Picisan
"Dulu..
Waktu kau
anggap musuh
Karna berputar
teramat lambat
Namun sejak
mengenalmu
Waktu berputar
kian cepat
Bagai melayang
Seperti hatiku
yang bahagia
Hingga ku
merasa seakan terbang"- Roman Picisan
"Ini
tentang aku yang berusaha bertahan
Saat kabar itu
menghujam kepastian
Apa yang harus
aku lakukan?
Saat
bidadariku terbang dengan seseorang
Tapi tidak,
Peri cintaku
tak mungkin hilang
Karena
wanginya kan slalu ku pegang
Tak peduli
langit berguncang
Wulandari..
Ku mohon
padamu
Jangan buatku
merasa terbuang" - Roman Picisan
Baper Episode
60 (24 April 2017)
"Tuhan..
Pedih ini
mengoyak hati
Karena
kurobohkan kebanggaan bapak
Menjadi luluh
lantak
Bulan
purnamaku pun
Di balik awan
tak nampak
Tuhan..
Teguhkan hati
ini
Agar ku raih
lagi senyuman
Di wajah
bapakku
Dan tetap
jalani romansa
Dengan
bidadariku" - Roman Picisan
"Ini
benar nyata bagiku
Saat sendu tak
lagi berlabu
Saat awan tak
lagi kelabu
Saat haru
menyeruak di kalbu
Tuhan..
Tak sedikitpun
ingin ku berpaling
Dari duka yang
kian hebat
Yakinku tetap
tak tertanding
Pertolonganmu
tak pernah datang terlambat" - Roman Picisan
Baper Episode
61 (25 April 2017)
"Ku
pikir..
Bahagia sudah
ku raih..
Tapi ku jatuh
lagi karena ketidakpastian..
Tuhan..
Jangan biarkan
debu halangi langkahku..
Jangan biarkan
angin bawa mimpiku..
Biarkan aku
rengkuh banggaku..
Agar mamak dan
bapak tersenyum haru.." - Roman Picisan
"Pak..
Kau setangguh
beruang..
Sekeras batu
karang..
Kau sering
buatku takut..
Kau buat
hatiku ciut..
Tapi..
Hari ini ku
lihat air matamu..
Kau hadirkan
kata maafmu..
Sekejap kau
telah menyatukan retak..
Menyiram hati
yang luluh lantak.." - Roman Picisan
Baper Episode
62 (26 April 2017)
"Saat ku
buat orang tuaku bangga..
Tapi
nyatanya..
Separuh rasaku
tersiksa..
Saat kulihat
bidadariku terluka..
Wahai bulan
purnama
Janganlah
berurai air mata
Jangan biarkan
pesona senyumu tiada
Karena kau
buatku tak berdaya" - Roman Picisan
"Mak..
Kau peri dunia
terindah
Cintamu
tercurah..
Kasih sayangmu
melimpah..
Pak..
Kau satria
berkuda paling sakti..
Pengorbananmu
terperi
Seluruh tenaga
kau beri
Demi
cemerlangnya masa depanku nanti
Terima kasih
mak..
Terima kasih
pak.." - Roman Picisan
Baper Episode
63 (27 April 2017)
"Wahai
bidadariku..
Niat
menyakitimu tak pernah tersirat..
Salah paham
pun tak pernah ingin ku ikat..
Terimalah maaf
yang tulus ku semat..
Dari hati yang
kini tengah bermunajat..
Duhai bulan
purnama..
Jangan biarkan
ikrar cinta kita rusak..
Karena ego
yang kian sesak..
Lepaskan
prasangka yang merangkul sedihmu..
Karena
sedihmu..
Mengoyak
jiwaku.." - Roman Picisan
"Ya
Allah..Terima kasih
Atas berkah
dan nikmat
yang sudah kau
berikan pada kami
Jangan jadikan
kami orang-orang yang sombong
Karena semua
kemurahan yang kau berikan itu Ya Allah..
Tapi
jadikanlah kami orang-orang yang selalu bersyukur kepadaMu
Jagalah kami
Ya Allah.
Agar selalu
berada di jalan yang kau Ridhoi
Terutama anak
kami Roman
Lindungilah
selalu dia Ya Allah
Bimbinglah
langkahnya dalam mencapai cita-citanya
Jauhkan dia
dari segala mara bahaya
Dan sucikanlah
hatinya
Agar dia
selalu menjadi orang yang takut akan engkau Ya Allah..
Terima kasih
Ya Allah.." - Bapak
"Bidadariku
kini tersenyum lagi
Bulan
purnamaku kini merona kembali
Andai ku punya
kuasa waktu
Akan ku
biarkan waktu menjadi beku
Wahai bidadari
berwajah jelita
Tetaplah kau
tebar wangi cinta
Jangan biarkan
malammu pergi
Karena pesona
bulan purnamamu
Akan selalu ku
nikmati" - Roman Picisan
Baper Episode
64 (28 April 2017)
"Ini
cerita kita..
Tentang rasa
yang sederhana..
Romansa yang
inginkan bahagia..
Namun..
harus
terbentur nestapa..
Mungkin..
kita memang
harus berpeluh..
Namun ku harap
kau tak mengeluh..
Agar cinta ini
tetap mulia..
Dan kantungi
restu..
dari mereka..
yang kita
cinta.." - Roman Picisan
Baper Episode
66 (30 April 2017)
"Aku dan
kamu ada di titik beda yang nyata
Tapi aku tau..
Kita bisa
menyatukan rasa bersama..
Biarlah
perbedaan itu ada..
Agar kita
selalu bicara..
Bercerminlah
pada pelangi..
Meskipun
banyak warna tapi selalu bersama" - Roman Picisan
"Jangan
tanya kenapa kami bersembunyi..
Kami pun tak
ingin begini..
Jangan
mencemooh kenapa kami berlari..
Sebenarnya
kami ingin tampilkan diri..
Kami
terpaksa..
Kami pun
terluka..
Tapi kami tak
lupa berdo'a..
Agar hubungan
ini bisa nyata.." - Roman Picisan
"Bulan
purnama..
Janganlah
wajahmu muram..
Jangan biarkan
sinarmu jadi temaram..
Kupastikan
padamu aku baik-baik saja..
Luka ini
bukanlah derita..
Karena
nestapaku hanyalah satu kata..
Kehilanganmu" - Roman Picisan
Baper Episode
67 (1 Mei 2017)
"Tuhan
izinkan ku berteriak..
Karena kau
berikanku keberhasilan mutlak.
Bulan purnama,
terimalah kemenanganku..
Yang ku
persembahkan hanya untukmu..
Ku percaya ini
bukan hebatku..
Tapi karena
pertolongan dari Tuhanku..
Tuhan
kita.." - Roman Picisan
Baper Episode
68 (2 Mei 2017)
"Apa yang
sudah kukatakan?
Dengan pongah
aku bicara kejujuran..
Padahal aku
menyimpan kebohongan..
Sembunyikan
romansa dengan bidadariku..
Biarkan
purnamaku tertutup awan..
Karena
mengakuinya mengundang amarah,
Menghujamkan
luka, di hati orang-orang
Yang kami
cinta.." - Roman Picisan
"Apa
salahku?
Kenapa
kebersamaan kami selalu diganggu..
Kenapa masalah
datang
Mencuri
kebersamaan dalam waktu..
Jangan pergi
bidadariku
Jangan biarkan
ku sendiri tersedu.." - Roman Picisan
"Pak,
harusnya kau kukagumi..
Sepatutnya kau
kuidolakan..
Tapi justru
kau hujani kami dengan pukulan..
Kau rampas
senyum menjadi tangisan..
Pak, kau imam
dalam rumah tangga..
Tapi kenapa
kau harus membuat kami
Tak berdaya..
" - Karin
Baper Episode
69 (3 Mei 2017)
"Yang ku
tahu aku cinta..
Tapi kau
anggap teman saja..
Yang ku rasa
ada getar jiwa..
Tapi kenapa
kau tak merasa..
Haruskah aku
teriakan rasa..
Ataukah..
Aku harus
memendam selamanya.." - Karin
"Jangan
minta ku ikat hatimu dengan benda
Karena ku
ingin mengikatnya dengan cinta
Cincin itu
memang menawan
Tapi cintaku
lebih mendalam
Akan kuganti
hikayat cintaku dengan umpama
Karena
cintaku..
Jauh lebih
sempurna" - Roman Picisan
"Kami
masih disini
Menanti
walaupun tak pasti
Harapkan restu
orang tua menghampiri
Hilangkan
semua keraguan hati
Dukunglah kami
wahai semesta
Lindungi
perjuangan ini
Sang Maha
Pencipta
Agar restu ini
nyata
Agar cinta ini
dapat terjaga" - Roman Picisan
Baper Episode
71 (5 Mei 2017)
"Badai
besar itu datang tanpa ku undang..
Asaku luluh
lantak..
Saat kulihat
bidadariku marah..
Pondasi
cintaku pun runtuh dalam sekejap..
Menyisakan
puing penyesalan yang mendalam..
Wahai
bidadariku..
Dengarlah
harapan dari sisa keyakinanku..
Ku ingin cinta
kita sekuat karang..
Jangan biarkan
rindu terkikis..
Jangan biarkan
harapan kita menipis.." - Roman Picisan
"Aku
benci dengan nada tunggu di hp ku..
Membiarkanku
dalam ketidakpastian..
Merebakkan
kepedihan tanpa kepedulian..
Bidadariku..
Jawablah
panggilanku..
Jangan
menggantungku untuk mendengar suaramu..
Ku rindu
dengar kau sebut namaku..
Ku nestapa tak
mendengar tawamu.." - Roman Picisan
Baper Episode
72 (8 Mei 2017)
"Bulan
purnamaku yang cantik
Kenapa kau
buatku tak berkutik
Bidadari yang
ku puja
Kapan kau
berikan maaf yang tenangkan jiwa
Jangan pernah
kau berpikir
Aku akan
menyerah
Karena aku..
Tidak pernah
kenal lelah
Untuk kembali
menggapaimu
Untuk cairkan
beku hatimu" - Roman Picisan
"Rasa
apakah ini
Perih mengiris
hatiku
Sakitnya
menghujam jantungku
Wahai bidadari
pemikat jiwaku
Tak pernah
kusangka
Begitu besar
artimu
Tak pernah ku
mengira
Diammu..
Merampas
bahagiaku.." - Roman Picisan
"Sudah ku
ucapkan maaf
Tapi hatimu
tetap keras
Sudah
kukatakan cinta
Tapi kau tak
peduli juga
Apalagi..
Yang harus
kulakukan wahai bidadari..
Masih adakah
peduli untukku
Di hati..
Atau sudah kau
sapu bersih..
Dengan
benci.." - Roman Picisan
"Ku ingin
jadi alasan dibalik tawamu
Bukan menjadi
debu yang merebakkan air matamu
Bidadariku..
Berikanlah
sedikit waktu
Akan
kubuktikan padamu
Rasaku tak
pernah ingin menipu
Ku mohon
bertahanlah..
Jangan buat
asaku menjadi patah" - Roman Picisan
Baper Episode
73 (9 Mei 2017)
"Kau ada
di dekatku..
Bahkan ku
dapat memelukmu..
Tapi jiwamu
tak ku rasakan..
Hatimu juga
tak ku dapatkan..
Dingin..
Tatapanmu pun
membeku..
Perih ku rasa
saat kau menolakku..
Bidadari..
Kapankah ini
akan berakhir..
Akankah es
kebencian di hatimu mencair.." - Roman Picisan
"Wulandari..
Saat ku miliki
dirimu..
Ku paham arti
kata abadi..
Karena kau..
Telah terpaku
di hati..
Karena kau..
Selamanya tak
akan terganti..
Menjagamu
adalah janjiku..
Melihat air
matamu..
Adalah
deritaku..
Karena
harapanku cuma satu..
Bahagiakanmu..
Buatmu
tersenyum selalu.." - Roman Picisan
Baper Episode
75 (11 Mei 2017)
"Kuterbaring
tanpa daya..
Tak mampu
menyapa..
kehilangan hak
untuk berkata-kata..
Namun kumohon
Hapuslah air
mata
Jangan
menangis,
Ataupun
bernestapa..
Karena aku,
Takkan
menyerah bergitu saja.." - Roman Picisan
"Mataku
tertutup
Namun
jantungku tetap berdegup
Wulandari..
Kumohon jangan
berpikir tuk pergi
Bidadariku
Jangan buat
aku gugup
Karena
kehilanganmu..
Aku tak
sanggup" - Roman Picisan
Baper Episode
76 (12 Mei 2017)
"Beruntungnya
wanita itu
Yang selalu
dapatkan hatimu
Sedangkan
aku..
Hanya bisa
memandangimu
Mati-matian
kuhancurkan iri
Karena ku tak
mau
Cerita ini
mendengki" - Karin
Baper Episode
77 (13 Mei 2017)
"Luka ini
sakit mengiris
Namun hatiku
lebih menangis
Kenapa masih
tiada kata terucap
Apakah rasamu
telah menguap
Apakah bencimu
tak terobati
Apakah
pengorbanan ini tak cukup berarti" - Roman Picisan
"Hai
bulan purnama yang sedang tenggelam
Ingatkah kau
hari ini tanggal enam
Sudah sebulan
kita menjalani romansa
Menumbuhkan
cinta
Ku ingin kau
selalu percaya
Bahwa ku tak
ingin menabur luka membuatmu kecewa
Tetaplah
menjadi bidadari, yang selalu dapat ku genggam
Yang selalu
dapat ku saksikan senyumnya
Yang selalu
dapat ku cinta" - Roman Picisan
Baper Episode
78 (15 Mei 2017)
"Kupikir
tanggal enam
Adalah tanggal
yang indah
Tanggal
bersejarah
Namun kini..
Tanggal enam
membuat hatiku berdarah
Kenapa
permintaanmu begitu sulit
Kenapa disaat
Hatiku sudah
kau lilit..
Tak bisakah
Kau biarkan
aku kembali
Tak mampukah
kita rajut
Kebersamaan
ini lagi" - Roman Picisan
"Walau
memilikimu hanyalah angan..
Tapi kau ukir
wajahku dengan senyuman..
Hatimu memang
miliknya,
Tapi ada di
dekatmu saja aku bahagia..
Tak peduli
hanya kau anggap teman..
Yang penting..
Ku merasa
nyaman.." - Karin
"Hari
terasa lambat merangkak,
Bahkan jam
dinding
Seakan tak
bergerak
Alasannya
hanya satu
Karna kujalani
semua
Tanpa hadirmu
Jangan
sembunyi bulan purnama
Ku haus
cahayamu sirami raga
Jangan pergi
wahai bidadari
Rasaku layu
Jika senyummu
tak menghiasi" - Roman Picisan
Baper Episode
79 (16 Mei 2017)
"Rasaku
menggelepar
Saat pipi ini
kau tampar
Romansaku
berduka
Saat kau pergi
dengan dia
Kenapa kau
suruh aku pergi
Padahal kau
tempatku untuk kembali
Kemana lagi
cintaku harus berpijak
Kalau kau
pergi..
Tanpa
menginggalkan jejak" - Roman Picisan
Baper Episode
80 (17 mei 2017)
"Walaupun
rasamu telah musnah
Bagiku..
Rasa ini tetap
yang terindah..
Wahai
purnamaku yang jelita..
Lupakah engkau
janji kita..
Yang terangkai
saat indahnya senja..
Ku mohon..
Tetaplah
cahayamu terjaga..
Agar aku..
Tak akan
kehilangan cinta kita.." - Roman Picisan
"Cinta
ini buatku jadi penakut
Aku takut
terbang ke langit
Jika nanti
dihempaskan tanpa pamit
Aku takut
berangan
Jika nanti di
buang tanpa kenangan
Kau terlalu
hebat untuk ku dapat
Kau terlalu
sempurna untuk ku cinta
Sementara aku
Hanya seorang
wanita biasa" - Karin
Baper Episode
81 (18 Mei 2017)
"Ada apa
dengan rasaku..
Apakah cintaku
mengaku kalah..
Apakah sang
pujangga telah menyerah..
Aku tetap tak
tau..
Yang ku tau
aku merasa khawatir..
Karena slalu
ku saksikan air matamu saat ku hadir..
Hari ini..
Ku putuskan
untuk menyingkir..
Agar senyum di
wajahmu kembali terukir.." - Roman Picisan
Baper EPisode
82 (19 Mei 2017)
"Kamu..
Adalah
keindahan favorit ku
Mataku selalu
tertuju padamu
Menghindarimu..
Sungguh aku
tak mau
Tapi ku paksa
raga ini untuk setuju
Walaupun
rasaku menangis pilu" - Roman Picisan
"Cinta
ini di injak-injak..
Oleh mereka
yang congkak dan tak bijak..
Ku sadar badai
ini terlalu hebat..
Hingga
pertahanan cintaku hampir karam..
Tapi aku coba
..
Kalau cinta
kami sempurna..
Kami pasti
mampu bertahan..
Cinta kami
takkan tenggelam.." - Roman Picisan
Baper Episode
83 (20 Mei 2017)
"Sesaat
kemarin
Ku kehilangan
pesonamu..
Tapi kini
Ku bisa
rasakan kehangatanmu..
Kumohon..
Jangan pernah
kau membisu lagi..
Jangan
berpikir untuk lari lagi..
Karena diammu,
memadamkan senyumku..
Pergimu..
Membutakan
arah langkahku..
Tetaplah kau
di sampingku..
Karena kita..
Adalah dua
jiwa..
Yang menjadi
satu.." - Roman Picisan
"Romansa
ku bernyanyi penuh nada..
Rasaku menari
luapkan bahagia..
Tak pernah ku
sangka bercanda denganmu
Menjadi begitu
berharga..
Hari-hari
bersamamu tak pernah ingin kulupa
Tuhan..
Jagalah
kemesraan ini..
Biarkan restu
semesta
Iringi langkah
kami.." - Roman Picisan
Baper Episode
84 (22 MEi 2017)
"Di kala
senyummu..
Mampu menepis
sunyiku..
Percayalah..
Sejak saat
itu..
Tangis pun ku
sebut tawa..
Dan jangan
pernah sekali-kali
kau bertanya
kepadaku..
Mengapa aku
mencintaimu..
Karena Hawa
tak pernah bertanya kepada Adam
Mengapa ia di
ciptakan.." - Samuel
Baper Episode
85 (23 Mei 2017)
"Memag
hanya selembar kertas..
Tapi membuat
jantungku berdebar keras..
Surat itu
buatku khawatir..
Akan membuat
hubungan ini berakhir..
Ku mohin
bidadariku..
Jangan pernah
kau berikan jarak untukku..
Karena ku
sadar..
Ku tak mungkin
bisa jauh..
Meskipun dari
bayanganmu.." - Roman Picisan
"Cintaku
padamu adalah pasti..
Jangan kau
tuntut pengorbanan..
Karena jiwapun
rela ku berikan..
Jangan kau iju
kesetiaanku..
Karena
berpalingpun aku tak mampu..
Jarak bisa
pisahkan kita..
Tapi waktu
akan persatukan kita selamanya.." - Roman Picisan