Diagnosa Pemeriksaan: Bayi Baru Lahir

Halo sobat kali ini admin akan memberikan Diagnosa Pemeriksaan bayi Baru Lahir jadi sebagai tenaga medis kita bisa membatu secara profeional mungkin semoga bermanfaat.
Diagnosa Pemeriksaan: Bayi Baru Lahir
Diagnosa Pemeriksaan Bayi Baru Lahir



Diagnosa Pemeriksaan Pada Bayi Baru Lahir

a.       Hipotermia berhubungan dengan status bayi baru lahir
b.   Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan perubahan respon terhadap kehidupan ekstrauteri
c.       Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan kelebihan lendir
d.      Risiko infeksi berhubungan dengan sistem imun yang belum matang (imatur)


3. Intervensi
DK
Tujuan
Intervensi
Rasional
a. Hipotermi b.d status bayi baru lahir
Bayi baru lahir mempertahankan suhu tubuh yang stabil ditandai dengan bayi tidak mengalami stress, tanda-tanda vital (suhu) normal.
1. Keringkan kepala dan badan dengan baik


2. Tempatkan lampu penghangat pada bagian atas selimut hangat




3. Letakkan elektroda suhu pada abdomen

4. Gunakan topi kaos pada kepala ketika bayi dipindahkan dari lampu

Untuk meminimalkan pendinginan akibat evaporasi

Untuk memberikan kehangatan dan memungkinkan visualisasi yang baik dan pernapasan, warna kulit bayi baru lahir.

Untuk mengatur panas lampu penghangat

Untuk mengatasi kehilangan panas


b. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan perubahan respon  terhadap kehidupan ekstrauteri
Nilai apgar bayi baru lahir antara 7-10 menit pertama dan kelima

1. Siapkan perlengkapan resusitasi dan pastikan kondisi dalam keadaan baik

2. Beritahu tim resusitasi

3. Tempatkan bayi baru lahir dalam posisi trendelenburg
Untuk memfasilitasi kemudahan penggunaan dalam kondisi darurat


Untuk antisipasi adanya masalah

Untuk drainase lendir
c. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d kelebihan lendir
Bayi baru lahir bernapas tanpa kesulitan dibuktikan dengan tanda-tanda vital normal


1. Isap lendir dan cairan dari mulut dan hidung dengan bulb syringe secara lembut

2. Gunakan metode penghisapan lain sesuai kebutuhan
3. Lanjutkan dengan tindakan resusitasi jika perlu
Untuk menghiangkan cairan dan lendir
d. Resiko infeksi b.d sistem imun yang belum matang
Bayi baru lahir terhindar dari infeksi ditandai dengan bayi tidak mengalami infeksi, bayi tidak mengalami oftalmia neonatorum, tanda-tanda vital normal.
1. Lakukan teknik mencuci tangan dan teknik aseptik yang baik, dan gunakan sarung tangan yang tepat ketika merawat bayi baru lahir

2. Berikan obat tetes atau salep mata


3. Berikan vitamin K

Untuk membantu melindungi bayi terhadap infeksi





Untuk memberikan profilaksis melawan oftalmia neonatorum

Untuk mencegah terjadinya hipoprotrombinemia

4. Implementasi
5. Evaluasi
      a. Bayi baru lahir mempertahankan suhu tubuh yang stabil   
b. Nilai apgar bayi baru lahir antara 7-10 menit pertama dan kelima
      c. Bayi baru lahir bernapas tanpa kesulitan
      d. Bayi baru lahir terhindar dari infeksi




Share this

Related Posts

Previous
Next Post »