hallo sobat semua kali ini saya admin anggi setiawan akan membagikan ilmu keperawatan yang admin pernah pelajari semua askep dan pathway terangkum secara singkat dan menarik.semoga terbantu.
kali ini admin akan membagikan materi tentang : strategi pengajaran PENKEP
kali ini admin akan membagikan materi tentang : strategi pengajaran PENKEP
STRATEGI
PENGAJARAN DALAM PENDIDIKAN KEPERAWATAN
Mengajar
merupakan suatu aktivitas mengorganiosir atau mengatur lingkungan sebaik –
baiknya dan menghubungkan dengan peserta didik sehingga terjadi proses belajar
mengajar.
A. STRATEGI
LANGSUNG
Model
pembelajaran langsung atau yang dikenal dengan direct instruction ini adalah
sebuah model pembelajaran yang menitik beratkan pada penguasaan konsep dan juga
perubahan perilaku dengan melakukan pendekatan secara deduktif.
Di
sini peran dari guru memang sangat penting sebagai penyampai informasi,
sehingga sudah seyogyanya seorang guru memanfaatkan berbagai fasilitas yang ada
seperti tape recorder, film, peragaan, gambar dan sebagainya. Adapun informasi
yang disampaikan bisa berupa pengetahuan yang sifatnya prosedural maupun
pengetahuan deklaratif.Meskipun demikian kekurangannya yaitu model pembelajaran
seperti ini tidak bisa digunakan setiap waktu serta tidak dapat diterapkan di
semua tujuan pembelajaran.
Dalam
sintaks model pembelajaran langsung, terapat tujuh langkah yang mana di setiap
langkah tersebut terdapat tahapan-tahapan dalam penyampaian materi. Tujuh
langkah tersebut adalah :
1. Menyampaikan
orientasi pelajaran dan tujuan pembelajaran kepada siswa.
Tahap ini para pengajar
menyampaikan beberapa hal yang harus dipelajari dan juga kinerja peserta didik
yang diharapkan.
2. Melakukan
review pengetahuan serta keterampilan pra-syarat.
Tahap ini guru akan
mengajukan pertanyaan untuk mengetahui keterampilan dan pengetahuan yang sudah
dikuasai siswa.
3. Menyampaikan
materi pelajaran
Dalam tahap ini
pengajar akan menyampaikan materi dan informasi
serta memberikan berbagai contoh dan sebagainya.
4. Melaksanakan
bimbingan.
Bimbingan dalam tahap
ini dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan yang bertujuan untuk menilai
tingkat pemahaman peserta didik dan mencoba untuk mengoreksi kesalahan konsep
yang ada.
5. Memberi
kesempatan untuk siswa agar terus berlatih
Di sini guru memberi
kesempatan untuk siswa agar terus melatih keterampilannya maupun enggunakan informasi yang baru secara
kelompok atau individu.
6. Menilai
kinerja masing-masing siswa dan memberinya umpan balik.
Dalam tahap ini seorang
guru akan memberikan review terhadap segala hal yang sudah dilakukan siswa,
kemudian guru akan memberi umpan balik atas respon siswa dengan benar.
7. Memberikan
latihan mandiri.
Dalam tahap ini guru
memberikan tugas secara mandiri untuk para siswa guna meningkatkan pemahaman
atas materi yang telah disampaikan.
Jadi
model pembelajaran langsung memang patut diterapkan apabila sudah mendapati
beberapa kondisi seperti yang dijelaskan tersebut, sehingga proses belajar dan
penyampaian materi kepada para siswa juga bisa semakin efektif.
B. PENDEKATAN
PROSES STRATEGI PENGAJARAN
adalah
cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk
menyampaikan materi pembelajaran yang bertujuan untuk memudahkan peserta didik
menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan
pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar .
adalah
pola umum yang berisi tentang seperangkat kegiatan yang dapat dijadikan pedoman
(petunjuk umum) agar kompetensi sebagai tujuan pembelajaran dapat tercapai
secara optimal
1. PERTIMBANGAN
PEMILIHAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Ø Pertimbangan
yang berhubungan dengan kompetensi yang ingin dicapai .
Ø Pertimbangan
dari sudut siswa (kesesuaian dengan karakteristik siswa)
Ø Biaya
yang murah media
Ø Ketersediaan
media
Ø Pertimbangan
kepraktisan
2. PRINSIP-PRINSIP
PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN
§ Berorientasi
pada tujuan Segala aktivitas guru dan siswa harus diupayakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan.
§ Aktivitas
Strategi pembelajaran harus selalu mendorong kepada aktivitas siswa.
§ Individualitas
Pembelajaran difokuskan kepada usaha mengembangkan setiap individu siswa .
§ Integritas
Proses pembelajaran harus dipandang sebagai usaha mengembangkan seluruh potensi
yang dimiliki siswa (Pembelajaran bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif
saja, akan tetapi juga meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek
psikomotor. Oleh karena itu strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan
seluruh aspek kepribadian siswa)
3. JENIS-JENIS
STRATEGI PEMBELAJARAN
•Strategi
Pembelajaran Langsung
Merupakan
bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher
centered approach)
•
Strategi Pembelajaran dengan Diskusi
Proses
pembelajaran melalui interaksi dalam kelompok
•
Strategi Pembelajaran Kerja Kelompok Kecil
Strategi
ini dapat dilakukan untuk mengajarkan materi-materi khusus strategi
pembelajaran yag berpusat kepada siswa
pembelajaran
yang menekankan kepada proses kerja sama dalam suatu kelompok yang bisa terdiri
3 sampai 5 orang siswa untuk mempelajari suatu materi akademik yang spesifik
sampai tuntas
• Strategi Pembelajaran Problem Solving
Teknik
untuk membantu siswa agar memahami dan menguasai materi pembelajaran strategi
pemecahan masalah
4. MACAM-MACAM
STRATEGI PEMBELAJARAN
•
Pengajaran interaktif (interactive teaching) maksudnya guru dominan dalam PBM
(= gaya komando), guru menyuruhsiswa melakukan, guru bertanya-siswa menjawab
•
Pengajaran sesama teman (peer teaching) • Pembelajaran cooperative (cooperative
learning), dalam prosesnya siswa diberi tugas untuk menyelesaikannya secara
berkelompok
•
Strategi pengajaran diri (self instructional strategies), dlm prosesnya siswa diberi tugas/masalah yg hrs diselesaikan
sendiri dalam jangka waktu tertentu
•
Pengajaran beregu (team teaching), melibatkan lebih dari 1 guru untuk mengajar
pada kelompok-kelompok .
•
Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning) atau biasa disingkat
CTL merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara
materi pembelajaran dengan dunia kehidupan nyata, sehingga peserta didik mampu
menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan
sehari-hari • Bermain peran merupakan pembelajaran yang diarahkan pada upaya
pemecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan hubungan antarmanusia
(interpersonal relationship), terutama yang menyangkut kehidupan peserta didik.
•
Pembelajaran Partisipatif (Participative Teaching and Learning) merupakan
pembelajaran dengan melibatkan peserta didik secara aktif dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran
•
Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara
maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda,
manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga
mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri
Pendekatan Proses Strategi
Pembelajaran
a. Pendekatan
pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (Student Centered Approach)
b. Pendidikan
pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (Teacher Centered Approach)
Tujuan
belajar :
a.
Keterampilan intelektual, yang merupakan
hasil belajar terpenting dari system lingkunngan skolastik.
b.
Strategi kognitif, yakni mengatur cara
belajar dan berfikir seseorang di dalam arti seluas-luasnya, termasuk kemampuan
memecahkan masalah.
c.
Informasi verbal, yakni pengetahuan
dalam arti informasi dan fakta. Kemampuan ini sering kali mudah didapatkan.
d.
Keterampilan motorik, seperti
keterampilan menulis, mengetik, menggunakan jangka.
e.
Sikap dan nilai, yakni berhubungan
dengan arah da intensitas emosional yang dimiliki seseorang. Sikap dan nilai
ini dapat dilihat dari kecenderungan peserta didik berperilaku terhadap orang,
benda, atau peristiwa.
C. TAHAPAN
BELAJAR
Belajar
adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku
sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat.Belajar merupakan
akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.Seseorang dianggap telah
belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori
ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output
yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada
pelajar, sedangkan respons berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap
stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus
dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan
tidak dapat diukur, yang dapat diamati adalah stimulus dan respons, oleh karena
itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pelajar
(respons) harus dapat diamati dan diukur.
Ada
empat tahapan belajar manusia, yaitu:
1. Inkompetensi
bawah sadar, yaitu tidak sadar bahwa ia tidak tahu.
Kondisi di saat kita
tidak mengetahui kalau ternyata kita tidak tahu.Contohnya adalah keadaan
pikiran banyak pengemudi muda saat mulai belajar mengemudi.Itulah mengapa
pengemudi muda mengalami lebih banyak kecelakaan ketimbang pengemudi yang lebih
tua dan berpengalaman.Mereka tidak dapat (atau tidak mau) mengakui terbatasnya
pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman mereka. Orang-orang yang berada dalam
keadaan ini kemungkinan besar akan mengambil risiko, memapar diri pada bahaya
atau kerugian, untuk alasan sederhana yang sama sekali tidak mereka sadari
bahwa itulah yang mereka lakukan.
2. Inkompetensi
sadar, yaitu sadar bahwa ia tidak tahu.
Pengakuan sadar pada
diri sendiri bahwa kita tidak tahu, dan penerimaan penuh atas kebodohan kita.
3. Kompetensi
sadar, yaitu sadar bahwa ia tahu.
Sadar bahwa kita tahu,
yaitu ketika kita mulai memiliki keahlian atas sebuah subjek, tetapi tindakan
kita belum berjalan otomatis.Pada belajar yang ini, kita harus melaksanakan
semua tindakan dalam level sadar. Saat belajar mengemudi, misalnya, kita harus
secara sadar tahu di mana tangan dan kaki kita, berpikir dalam setiap
pengambilan keputusan apakah akan menginjak rem, berbelok, atau ganti gigi.
Saat kita melakukannya, kita berpikir dengan sadar tentang bagaimana
melakukannya.Pada tahap ini, reaksi kita jauh lebih lamban ketimbang reaksi
para pakar.
4. Kompetensi
bawah sadar, yaitu tidak sadar bahwa ia tahu.
Tahapan seorang ahli
yang sekadar melakukannya, dan bahkan mungkin tidak tahu bagaimana ia
melakukannya secara terperinci. Ia tahu apa yang ia lakukan, dengan kata lain,
ada sesuatu yang ia lakukan di hidup ini yang bagi orang lain tampak penuh
risiko tetapi bagi dia bebas risiko. Ini terjadi karena ia telah membangun
pengalaman dan mencapai kompetensi bawah sadar pada aktivitas itu selama beberapa
tahun. Ia tahu apa yang ia lakukan, dan ia juga tahu apa yang tidak dapat ia
lakukan. Bagi seseorang yang tidak memiliki pengetahuan dan pengalamannya, apa
yang ia lakukan tampak penuh risiko.
Ada teori lain tentang tahapan
belajar :
a.
Proses perolehan informasi (penerimaan
materi)
b.
Proses mentransformasikan informasi
c.
Proses menguji relevan dan ketepatan
pengetahuan (tahap evaluasi)
D. TEKNIK
PENGAJARAN
1. Main
peran
2. Simulasi
3. Teater
bercerita
4. Permainan
bahasa
E. TEKNIK
PENGUATAN
Penguatan
adalah respons terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan
berlulangnya kembali perilaku tersebut.Pendidik harus menguasai ketrampilan
memberikan penguatan karena penguatan merupkan dorongan bagi peserta didik untuk meningkatkan performa dan
perhatiannya.
Pemberian
penguatan bertujuan memberikan umpan balik atau informasikepada penerima atas perbuatannya
sebagai suatu dorongan/koreksi.Dorongan artinya peserta didik didorong untuk
mempertahankan perbuatannya yang benar dan selanjutnya leih meningatkan
perbuatannya agar lebih berkualitas. Koreksi artinya peserta didik mendapatkan
koreksi atas perbuatannya sehingga peserta didikmengetahui apakahperbuatannya
benar atau salah.
Manfaat pemberian penguatan dalam
kegiatan belajar mengajar adalah :
1)
Meningkatkan perhatian peserta didik
2)
Membangkitkan motivasi peserta didik
3)
Memudahkan peserta didik dalam belajar
4)
Mendorong tingkah laku produktif peserta
didik
5)
Mengontrol perilaku peserta didik
Keterampilan
memberikan penguatan terdiri dari beberpa komponen yang harus dipahami dan
dikuasai oleh pendidik dan calon pendidik. Komponen ini diharapkan dapat
memberikan penguatan secara bijaksana dan sistematis.
Komponen tersebut dapat dibagi
menjadi dua, yaitu :
1) Penguatan
verbal
Penguatan verbal ini merupakan
komentar berupa kata atau kalimat pujian, dukungan, pengakuan, atau dorongan
yang diucapkan oleh pengajar untuk menguatkan perilaku atau performa peserta didik.
Komentar ini biasanya merupakan umpan balik atau informasi kepada peserta didik
setelah peserta didik menunjukkan penampilannya. Penguatan verbal dapat
dinyatakan dalam dua bentuk, yaitu :
a. Kata,
seperti “ya”, “benar”, “bagus”, “betul”
b. Kalimat,
seperti “saya senang dengan pekerjaanmu, pekerjaanmu makin lama maki baik”,
“penjelasanmu sangat sistematis”.
2) Penguatan
nonverbal
Penguatan nonverbal dapat dilakukan
oleh pendidik atau calon pendidik dengan sikap sebagai berikut :
a. Gerakan anggota badan,
seperti senyuman, anggukan, acungan ibu jari, dan tepuk tangan. Pemberian
penguatan nonverbal dalam bentuk gerakan anggota badan ini sering kali
digunakan bersamaan dengan pemberian penguatan verbal. Misalnya, ketika
pengajar memberikan penguatan verbal dengan mengatakan “bagus” kepada seorang
peserta didik yang berhasil menjawab pertanyaan pengajar dengan baik, sementara
mengacungkan jempolnya kearah pesert didik tersebut. Akan tetapi, penguatan
nonverbal ini tidak harus selalu dilaksanaan bersamaan dengan bentuk nonverbal.
b. Proksimitas (mendekati)
merupakan sikap pengajar yang mendekat ke peserta didik untuk menunjukkan
perhatian dan kesenangannya terhadap pekerjaan dan perilaku atau performa
peserta didik.
c. Sentuhan,
seperti menepuk-nepuk bahu atau pundak peserta didik, menjabat tangan atau
mengangkat tangan peserta didik yang menang dalam pertandingan menunjukan bahwa
pengajar menyetujui dan menghargai usaha dan performa peserta didik.
d. Pemberian kegiatan yang
menyenangkan, pengajar dapat menggunakan kegiatan
atau tugas yang disenangi peserta didik sebagai penguatan.
e. Pemberian symbol atau benda,
seperti tanda cek “V”, atau komentar tertulis, seperti “bagus”, “bagus sekali”
pada buku peserta didik, pemberian kartu bergambar, bintang plastik, lencana,
dan benda lain yang tidak terlalu mahal harganya tetapi mempunyai arti
simbolis.
Dalam
memberikan penguatan, pendidik perlu memerhatikan hal-hal berikut
:
a.
Penguatan harus diberikan dengan hangat
dan antusias sehingga peserta dapat merasakan kehangatan tersebut.
b.
Penguatan yang diberikan harus bermakna,
yaitu sesuai dengan perilaku yang diberi penguatan.
c.
Hindarkan respons negatif terhadap
jawaban peserta.
d.
Peserta yang diberikan penguatan harus
jelas (sebutkan namanya, atau arahkan pandangan kepadanya).
e.
Penguatan juga dapat diberikan kepada
kelompok peserta tertentu.
f.
Agar menjadi lebih efektif, penguatan
harus diberikan segera setelah perilaku yang baik ditunjukkan.
g.
Jenis penguatan yang diberikan hendaknya
bervariasi.
F. TEKNIK
PERTANYAAN
Bertanya
merupakan ucapan verbal yang meminta respons dari seseorang. Respons yang
diberikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil
pertimbangan. Dengan demikian, bertanya merupakan stimulus efektif yang
mendorong kemampuan berfikir.
Beberapa
alasan penting mengapa keterampilan bertanya harus dimiliki oleh pengajar dan
calon pengajar adalah :
a. Telah
berakarnya kebiasaan mengajar dengan menggunakan metode ceramah yang cenderung
menempatkan pengajar sebagai sumber informasi, dan peserta didik menjadi
penerima informasi yang pasif.
b. Latar
belakang kehidupan anak dalam lingkungan keluarga dan masyarakat yang tidak
biasa mengajukan pertanyaan dan mengajukan pendapat.
c. Penggalakan
penerapan gagasan cara belajar peserta didik aktif menuntut peserta didik lebih
banyak terlibat secara mental dalam proses belajar mengajar seperti bertanya,
dan berusaha menemukan jawaban masalah yang dihadapinya.
d. Pandangan
yang salah yang mengatakan bahwa tujuan pertanyaan adalah hanya mengevaluasi
hasil belajar peserta didik.
Tujuan dari
pertanyaan yang diajukan oleh pengajar di dalam proses belajar mengajar adalah
:
(1) Merangsang
kemampuan berpikir peserta didik.
(2) Membantu
peserta didik dalam proses belajar.
(3) Mengarahkan
peserta didik pada tingkat interaksi belajar yang mandiri.
(4) Meningkatkan
kemampuan berpikir peserta didik.
(5) Membantu
peserta didik dalam mencapai tujuan pelajaran yang dirumuskan.
Manfaat
keterampilan bertanya dalam proses belajar mengajar adalah :
(1) Membangkitkan
minat dan rasa ingin tahu peserta didik terhadap pokok bahasan.
(2) Memusatkan
perhatian peserta didik terhadap pokok bahasan atau konsep yang diajarkan.
(3) Mengatasi
kesulitan khusus yang menghambat peserta didik belajar.
(4) Mengembangkan
cara belajar aktif peserta didik.
(5) Memberikan
kesempatan peserta didik untuk mengajukan informasi.
(6) Mendorong
peserta didik mengemukakan pandangannya dalam diskusi.
(7) Menguji
dan mengukur hasil belajar peserta didik.
Dalam
penerapan keterampilan bertanya, pendidik harus menghindari kebiasaan
berikut
:
(1) Mengulangi
pertanyaan sendiri atau mengulangi jawaban peserta didik.
(2) Menjawab
pertanyaan sendiri.
(3) Mengajukan
pertanyaan yang mengundang jawaban serempak.
(4) Menunjuk
dulu sebelum bertanya.
(5) Mengajukan
pertanyaan ganda.
G. TEKNIK
PENJELASAN
Penjelasan
adalah penyajian informasi lisan yang diatur secara sistematik yang bertujuan
menunjukkan hubungan, misalnya antara sebab dan akibat, antara diketahui dan
yang belum diketahui, antara dalil, definisi, yang berlaku umum dan bukti atau
contoh sehari-hari.
Beberapa
tujuan pendidik memberikan penjelasan di dalam kels adalah :
(1) Membimbing
peserta didik memahami dengan jelas jawaban pertanyaan yang mereka ajukan atau
yang dikemukakan oleh pendidik.
(2) Membantu
peserta didik mendapatkan dan memahami dalil dan prinsip umum secara objektif
dan dengan penalaran.
(3) Melibatkan
peserta didik untuk berpikir dengan memecahkan masalah atau pertanyaan.
(4) Mendapatkan
umpan balik dari peserta didik mengenai tingkat pemahamannya dan untuk
mengatasi kesalahpahaman mereka.
(5) Membantu
peserta didik menghayati dan mendapatkan proses penalaran serta menggunakan
bukti dalam menyelesaikan keadaan yang meragukan.
Dalam
memberikan penjelasan, prinsip-prinsip di bawah ini perlu diterapkan :
(1) Penjelasan
dapat diberikan di awal, di tengah ataupun di akhir pertemuan, bergantung pada keperluannya.
Penjelasan juga dapat diselingi dengan mengajukan pertanyaan rebutan.
(2) Penjelasan
harus relevan dengan tujuan pembelajaran.
(3) Pendidik
dapat memberikan penjelasan jika ada pertanyaan peserta didik ataupun
direncanakan pengajar sebelumnya.
(4) Materi
penjelasan harus bermakna bagi peserta didik.
(5) Penjelasan
harus sesuai dengan latar belakang dan kemampuan peserta didik.
H. TEKNIK
MEMBUKA DAN MENUTUP
Membuka
pembelajaran diartikan dengan perbuatan pendidik untuk menciptakan suasana siap
mental dan menimbulkan perhatian peserta didik agar terpusat pada apa yang akan
dipelajari. Menutup pembelajaran adalah kegiatan pengajar untuk mengakhiri
kegiata inti pelajaran. Maksudya adalah memberikan gambaran menyeluruh tentang
apa yang telah dipelajari peserta didik, mengetahui tingkat pencapaian peserta
didik, dan tingkat keberhasilan pendidik dalam proses belajar mengajar.
Tujuan
kegiatan membuka dan menutup pembelajaran adalah :
(1) Meningkatkan
perhatian dan motivasi peserta didik terhadap tugas-tugas yang akan dihadapi.
(2) Memungkinkan
peserta didik mengetahui batasan tugas yang akan dikerjakan.
(3) Memungkinkan
peserta didik mengetahui pendekatan-pendekatan yang akan digunakan dalam
mempelajari materi.
(4) Memungkinkan
peserta didik mengetahui hubungan antara pengalaman yang dikuasai dan hal-hal
baru yang akan peserta didik pelajari.
(5) Memungkinkan
peserta didik menggabungkan fakta, keterampilan dan konsep yang tercakup dalam
suatu peristiwa.
(6) Memungkinkan
peserta didik mengetahui tingkat keberhasilannya dalam pembelajaran.
Komponen
keterampilan membuka dan menutup pembelajaran adalah :
(1) Membuka
pembelajaran
Komponen dan aspek yang berkaitan
dengan membuka pembelajaran adalah :
a. Menarik perhatian peserta didik.
Beberapa cara yang digunakan pendidik untuk menarik perhatian peserta didik
antara lain: gaya mengajar, penggunaan alat-alat bantu mengajar, pola interaksi
yang bervariasi.
b. Menimbulkan motivasi.
Untuk menimbulkan motivasi dapat dengan cara menunjukkan kehangatan, keantusiasan,
menimbulkan rasa ingin tahu, mengemukakan ide-ide, serta memperhatikan minat
peserta didik.
c. Memberikan acuan.
Acuan merupakan upaya memberikan gambaran yang jelas kepada peserta didik
mengenai hal-hal yang akan dipelajari dengan cara mengemukakan secara spesifik
dan singkat serangkaian alternatif yang relevan. Upaya yang biasa dilakukan
pendidik adalah mengemukakan tujuan dan batasan tugas, menyarankan langkah
tindakan yang akan dilakukan, mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas, dan
mengajukan pertanyaan.
(2) Membuat
kaitan
Mengkaitkan materi sebelumnya
dengan materi saat ini diperlukan jika pendidik ingin memulai materi yang baru.
(3) Menutup
pembelajaran
Untuk memperoleh gambaran secara
utuh pada saat akhir kegiatan, beberapa cara berikut dapat dilakukan pendidik
dalam menutup pembelajaran:
a. Meninjau
kembali dengan cara merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan.
b. Mengevaluasi
dengan berbagai bentuk evaluasi, misalnya mendemonstrasikan keterampilan,
meminta peserta didik mengaplikasikan ide baru dalam situasi yang lain,
mengekspresikan pendapat peserta didik sendiri, dan memberikan soal tertulis.
I. LATIHAN
Latihan
ketrampilan mengajar didepan merupakan cermin agar kita mengetahui letk
kekurangan yang kita lakukan. Ketrampilan ini harus sering dilaksanakan untuk
mencapai hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Simamora,Roymond
H.2009.Buku Ajar Pendidikan Keperawatan.Jakarta : EGC
Udin
S. Winataputra, dkk. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka