Catatan Singkat Perawat: STRATEGI PENGAJARAN DALAM PENDIDIKAN KEPERAWATAN

hallo sobat semua kali ini saya admin anggi setiawan akan membagikan ilmu keperawatan yang admin pernah pelajari semua askep dan pathway terangkum secara singkat dan menarik.semoga terbantu.
kali ini admin akan membagikan materi tentang : strategi pengajaran PENKEP

Catatan Singkat Perawat: STRATEGI PENGAJARAN DALAM PENDIDIKAN KEPERAWATAN


STRATEGI PENGAJARAN DALAM PENDIDIKAN KEPERAWATAN
Mengajar merupakan suatu aktivitas mengorganiosir atau mengatur lingkungan sebaik – baiknya dan menghubungkan dengan peserta didik sehingga terjadi proses belajar mengajar.
A.    STRATEGI LANGSUNG
Model pembelajaran langsung atau yang dikenal dengan direct instruction ini adalah sebuah model pembelajaran yang menitik beratkan pada penguasaan konsep dan juga perubahan perilaku dengan melakukan pendekatan secara deduktif.
Di sini peran dari guru memang sangat penting sebagai penyampai informasi, sehingga sudah seyogyanya seorang guru memanfaatkan berbagai fasilitas yang ada seperti tape recorder, film, peragaan, gambar dan sebagainya. Adapun informasi yang disampaikan bisa berupa pengetahuan yang sifatnya prosedural maupun pengetahuan deklaratif.Meskipun demikian kekurangannya yaitu model pembelajaran seperti ini tidak bisa digunakan setiap waktu serta tidak dapat diterapkan di semua tujuan pembelajaran.

Dalam sintaks model pembelajaran langsung, terapat tujuh langkah yang mana di setiap langkah tersebut terdapat tahapan-tahapan dalam penyampaian materi. Tujuh langkah tersebut adalah :

1.      Menyampaikan orientasi pelajaran dan tujuan pembelajaran kepada siswa.
Tahap ini para pengajar menyampaikan beberapa hal yang harus dipelajari dan juga kinerja peserta didik yang diharapkan.
2.      Melakukan review pengetahuan serta keterampilan pra-syarat.
Tahap ini guru akan mengajukan pertanyaan untuk mengetahui keterampilan dan pengetahuan yang sudah dikuasai siswa.
3.      Menyampaikan materi pelajaran
Dalam tahap ini pengajar akan menyampaikan materi dan informasi  serta memberikan berbagai contoh dan sebagainya.
4.      Melaksanakan bimbingan.
Bimbingan dalam tahap ini dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan yang bertujuan untuk menilai tingkat pemahaman peserta didik dan mencoba untuk mengoreksi kesalahan konsep yang ada.
5.      Memberi kesempatan untuk siswa agar terus berlatih
Di sini guru memberi kesempatan untuk siswa agar terus melatih keterampilannya maupun  enggunakan informasi yang baru secara kelompok atau individu.
6.      Menilai kinerja masing-masing siswa dan memberinya umpan balik.
Dalam tahap ini seorang guru akan memberikan review terhadap segala hal yang sudah dilakukan siswa, kemudian guru akan memberi umpan balik atas respon siswa dengan benar.
7.      Memberikan latihan mandiri.
Dalam tahap ini guru memberikan tugas secara mandiri untuk para siswa guna meningkatkan pemahaman atas materi yang telah disampaikan.

Jadi model pembelajaran langsung memang patut diterapkan apabila sudah mendapati beberapa kondisi seperti yang dijelaskan tersebut, sehingga proses belajar dan penyampaian materi kepada para siswa juga bisa semakin efektif.

B.     PENDEKATAN PROSES STRATEGI PENGAJARAN

adalah cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran yang bertujuan untuk memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar .

adalah pola umum yang berisi tentang seperangkat kegiatan yang dapat dijadikan pedoman (petunjuk umum) agar kompetensi sebagai tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal

1.      PERTIMBANGAN PEMILIHAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Ø  Pertimbangan yang berhubungan dengan kompetensi yang ingin dicapai .
Ø  Pertimbangan dari sudut siswa (kesesuaian dengan karakteristik siswa)
Ø  Biaya yang murah  media
Ø  Ketersediaan media
Ø  Pertimbangan kepraktisan


2.      PRINSIP-PRINSIP PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN
§   Berorientasi pada tujuan Segala aktivitas guru dan siswa harus diupayakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
§   Aktivitas Strategi pembelajaran harus selalu mendorong kepada aktivitas siswa.
§   Individualitas Pembelajaran difokuskan kepada usaha mengembangkan setiap individu siswa .
§   Integritas Proses pembelajaran harus dipandang sebagai usaha mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki siswa (Pembelajaran bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, akan tetapi juga meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek psikomotor. Oleh karena itu strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadian siswa)

3.      JENIS-JENIS STRATEGI PEMBELAJARAN
•Strategi Pembelajaran Langsung
Merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach)
• Strategi Pembelajaran dengan Diskusi
Proses pembelajaran melalui interaksi dalam kelompok
• Strategi Pembelajaran Kerja Kelompok Kecil
Strategi ini dapat dilakukan untuk mengajarkan materi-materi khusus strategi pembelajaran yag berpusat kepada siswa
• Strategi Pembelajaran Cooperative Learning Strategi  :
pembelajaran yang menekankan kepada proses kerja sama dalam suatu kelompok yang bisa terdiri 3 sampai 5 orang siswa untuk mempelajari suatu materi akademik yang spesifik sampai tuntas
 • Strategi Pembelajaran Problem Solving
Teknik untuk membantu siswa agar memahami dan menguasai materi pembelajaran strategi pemecahan masalah




4.      MACAM-MACAM STRATEGI PEMBELAJARAN
• Pengajaran interaktif (interactive teaching) maksudnya guru dominan dalam PBM (= gaya komando), guru menyuruhsiswa melakukan, guru bertanya-siswa menjawab
• Pengajaran sesama teman (peer teaching) • Pembelajaran cooperative (cooperative learning), dalam prosesnya siswa diberi tugas untuk menyelesaikannya secara berkelompok
• Strategi pengajaran diri (self instructional strategies), dlm prosesnya siswa  diberi tugas/masalah yg hrs diselesaikan sendiri dalam jangka waktu tertentu
• Pengajaran beregu (team teaching), melibatkan lebih dari 1 guru untuk mengajar pada kelompok-kelompok .
• Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning) atau biasa disingkat CTL merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan nyata, sehingga peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari • Bermain peran merupakan pembelajaran yang diarahkan pada upaya pemecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan hubungan antarmanusia (interpersonal relationship), terutama yang menyangkut kehidupan peserta didik.
• Pembelajaran Partisipatif (Participative Teaching and Learning) merupakan pembelajaran dengan melibatkan peserta didik secara aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran
• Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri

Pendekatan Proses Strategi Pembelajaran
a.       Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (Student Centered Approach)
b.      Pendidikan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (Teacher Centered Approach)

Tujuan belajar :
a.                   Keterampilan intelektual, yang merupakan hasil belajar terpenting dari system lingkunngan skolastik.
b.                  Strategi kognitif, yakni mengatur cara belajar dan berfikir seseorang di dalam arti seluas-luasnya, termasuk kemampuan memecahkan masalah.
c.                   Informasi verbal, yakni pengetahuan dalam arti informasi dan fakta. Kemampuan ini sering kali mudah didapatkan.
d.                  Keterampilan motorik, seperti keterampilan menulis, mengetik, menggunakan jangka.
e.                   Sikap dan nilai, yakni berhubungan dengan arah da intensitas emosional yang dimiliki seseorang. Sikap dan nilai ini dapat dilihat dari kecenderungan peserta didik berperilaku terhadap orang, benda, atau peristiwa.


C.     TAHAPAN BELAJAR

Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat.Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pelajar, sedangkan respons berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur, yang dapat diamati adalah stimulus dan respons, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pelajar (respons) harus dapat diamati dan diukur.
Ada empat  tahapan belajar manusia, yaitu:
1.      Inkompetensi bawah sadar, yaitu tidak sadar bahwa ia tidak tahu.
Kondisi di saat kita tidak mengetahui kalau ternyata kita tidak tahu.Contohnya adalah keadaan pikiran banyak pengemudi muda saat mulai belajar mengemudi.Itulah mengapa pengemudi muda mengalami lebih banyak kecelakaan ketimbang pengemudi yang lebih tua dan berpengalaman.Mereka tidak dapat (atau tidak mau) mengakui terbatasnya pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman mereka. Orang-orang yang berada dalam keadaan ini kemungkinan besar akan mengambil risiko, memapar diri pada bahaya atau kerugian, untuk alasan sederhana yang sama sekali tidak mereka sadari bahwa itulah yang mereka lakukan.
2.      Inkompetensi sadar, yaitu sadar bahwa ia tidak tahu.
Pengakuan sadar pada diri sendiri bahwa kita tidak tahu, dan penerimaan penuh atas kebodohan kita.
3.      Kompetensi sadar, yaitu sadar bahwa ia tahu.
Sadar bahwa kita tahu, yaitu ketika kita mulai memiliki keahlian atas sebuah subjek, tetapi tindakan kita belum berjalan otomatis.Pada belajar yang ini, kita harus melaksanakan semua tindakan dalam level sadar. Saat belajar mengemudi, misalnya, kita harus secara sadar tahu di mana tangan dan kaki kita, berpikir dalam setiap pengambilan keputusan apakah akan menginjak rem, berbelok, atau ganti gigi. Saat kita melakukannya, kita berpikir dengan sadar tentang bagaimana melakukannya.Pada tahap ini, reaksi kita jauh lebih lamban ketimbang reaksi para pakar.
4.      Kompetensi bawah sadar, yaitu tidak sadar bahwa ia tahu.
Tahapan seorang ahli yang sekadar melakukannya, dan bahkan mungkin tidak tahu bagaimana ia melakukannya secara terperinci. Ia tahu apa yang ia lakukan, dengan kata lain, ada sesuatu yang ia lakukan di hidup ini yang bagi orang lain tampak penuh risiko tetapi bagi dia bebas risiko. Ini terjadi karena ia telah membangun pengalaman dan mencapai kompetensi bawah sadar pada aktivitas itu selama beberapa tahun. Ia tahu apa yang ia lakukan, dan ia juga tahu apa yang tidak dapat ia lakukan. Bagi seseorang yang tidak memiliki pengetahuan dan pengalamannya, apa yang ia lakukan tampak penuh risiko.

Ada teori lain tentang tahapan  belajar :
a.                   Proses perolehan informasi (penerimaan materi)
b.                  Proses mentransformasikan informasi
c.                   Proses menguji relevan dan ketepatan pengetahuan (tahap evaluasi)



D.    TEKNIK PENGAJARAN
1.      Main peran
2.      Simulasi
3.      Teater bercerita
4.      Permainan bahasa

E.     TEKNIK PENGUATAN

Penguatan adalah respons terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan berlulangnya kembali perilaku tersebut.Pendidik harus menguasai ketrampilan memberikan penguatan karena penguatan merupkan dorongan bagi  peserta didik untuk meningkatkan performa dan perhatiannya.
Pemberian penguatan bertujuan memberikan umpan balik atau informasikepada penerima atas perbuatannya sebagai suatu dorongan/koreksi.Dorongan artinya peserta didik didorong untuk mempertahankan perbuatannya yang benar dan selanjutnya leih meningatkan perbuatannya agar lebih berkualitas. Koreksi artinya peserta didik mendapatkan koreksi atas perbuatannya sehingga peserta didikmengetahui apakahperbuatannya benar atau salah.

Manfaat pemberian penguatan dalam kegiatan belajar mengajar adalah :
1)                  Meningkatkan perhatian peserta didik
2)                  Membangkitkan motivasi peserta didik
3)                  Memudahkan peserta didik dalam belajar
4)                  Mendorong tingkah laku produktif peserta didik
5)                  Mengontrol perilaku peserta didik

Keterampilan memberikan penguatan terdiri dari beberpa komponen yang harus dipahami dan dikuasai oleh pendidik dan calon pendidik. Komponen ini diharapkan dapat memberikan penguatan secara bijaksana dan sistematis.

Komponen tersebut dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1)      Penguatan verbal
Penguatan verbal ini merupakan komentar berupa kata atau kalimat pujian, dukungan, pengakuan, atau dorongan yang diucapkan oleh pengajar untuk menguatkan perilaku atau performa peserta didik. Komentar ini biasanya merupakan umpan balik atau informasi kepada peserta didik setelah peserta didik menunjukkan penampilannya. Penguatan verbal dapat dinyatakan dalam dua bentuk, yaitu :
a.       Kata, seperti “ya”, “benar”, “bagus”, “betul”
b.      Kalimat, seperti “saya senang dengan pekerjaanmu, pekerjaanmu makin lama maki baik”, “penjelasanmu sangat sistematis”.


2)      Penguatan nonverbal
Penguatan nonverbal dapat dilakukan oleh pendidik atau calon pendidik dengan sikap sebagai berikut :
a.       Gerakan anggota badan, seperti senyuman, anggukan, acungan ibu jari, dan tepuk tangan. Pemberian penguatan nonverbal dalam bentuk gerakan anggota badan ini sering kali digunakan bersamaan dengan pemberian penguatan verbal. Misalnya, ketika pengajar memberikan penguatan verbal dengan mengatakan “bagus” kepada seorang peserta didik yang berhasil menjawab pertanyaan pengajar dengan baik, sementara mengacungkan jempolnya kearah pesert didik tersebut. Akan tetapi, penguatan nonverbal ini tidak harus selalu dilaksanaan bersamaan dengan bentuk nonverbal.
b.      Proksimitas (mendekati) merupakan sikap pengajar yang mendekat ke peserta didik untuk menunjukkan perhatian dan kesenangannya terhadap pekerjaan dan perilaku atau performa peserta didik.
c.       Sentuhan, seperti menepuk-nepuk bahu atau pundak peserta didik, menjabat tangan atau mengangkat tangan peserta didik yang menang dalam pertandingan menunjukan bahwa pengajar menyetujui dan menghargai usaha dan performa peserta didik.
d.      Pemberian kegiatan yang menyenangkan, pengajar dapat menggunakan kegiatan atau tugas yang disenangi peserta didik sebagai penguatan.
e.       Pemberian symbol atau benda, seperti tanda cek “V”, atau komentar tertulis, seperti “bagus”, “bagus sekali” pada buku peserta didik, pemberian kartu bergambar, bintang plastik, lencana, dan benda lain yang tidak terlalu mahal harganya tetapi mempunyai arti simbolis.


Dalam memberikan penguatan, pendidik perlu memerhatikan hal-hal berikut :
a.       Penguatan harus diberikan dengan hangat dan antusias sehingga peserta dapat merasakan kehangatan tersebut.
b.      Penguatan yang diberikan harus bermakna, yaitu sesuai dengan perilaku yang diberi penguatan.
c.       Hindarkan respons negatif terhadap jawaban peserta.
d.      Peserta yang diberikan penguatan harus jelas (sebutkan namanya, atau arahkan pandangan kepadanya).
e.       Penguatan juga dapat diberikan kepada kelompok peserta tertentu.
f.       Agar menjadi lebih efektif, penguatan harus diberikan segera setelah perilaku yang baik ditunjukkan.
g.      Jenis penguatan yang diberikan hendaknya bervariasi.

F.      TEKNIK PERTANYAAN
Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respons dari seseorang. Respons yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan. Dengan demikian, bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan berfikir.
Beberapa alasan penting mengapa keterampilan bertanya harus dimiliki oleh pengajar dan calon pengajar adalah :
a.       Telah berakarnya kebiasaan mengajar dengan menggunakan metode ceramah yang cenderung menempatkan pengajar sebagai sumber informasi, dan peserta didik menjadi penerima informasi yang pasif.
b.      Latar belakang kehidupan anak dalam lingkungan keluarga dan masyarakat yang tidak biasa mengajukan pertanyaan dan mengajukan pendapat.
c.       Penggalakan penerapan gagasan cara belajar peserta didik aktif menuntut peserta didik lebih banyak terlibat secara mental dalam proses belajar mengajar seperti bertanya, dan berusaha menemukan jawaban masalah yang dihadapinya.
d.      Pandangan yang salah yang mengatakan bahwa tujuan pertanyaan adalah hanya mengevaluasi hasil belajar peserta didik.



Tujuan dari pertanyaan yang diajukan oleh pengajar di dalam proses belajar mengajar adalah :
(1)   Merangsang kemampuan berpikir  peserta didik.
(2)   Membantu peserta didik dalam proses belajar.
(3)   Mengarahkan peserta didik pada tingkat interaksi belajar yang mandiri.
(4)   Meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik.
(5)   Membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pelajaran yang dirumuskan.

Manfaat keterampilan bertanya dalam proses belajar mengajar adalah :
(1)   Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu peserta didik terhadap pokok bahasan.
(2)   Memusatkan perhatian peserta didik terhadap pokok bahasan atau konsep yang diajarkan.
(3)   Mengatasi kesulitan khusus yang menghambat peserta didik belajar.
(4)   Mengembangkan cara belajar aktif peserta didik.
(5)   Memberikan kesempatan peserta didik untuk mengajukan informasi.
(6)   Mendorong peserta didik mengemukakan pandangannya dalam diskusi.
(7)   Menguji dan mengukur hasil belajar peserta didik.

Dalam penerapan keterampilan bertanya, pendidik harus menghindari kebiasaan
berikut :
(1)   Mengulangi pertanyaan sendiri atau mengulangi jawaban peserta didik.
(2)   Menjawab pertanyaan sendiri.
(3)   Mengajukan pertanyaan yang mengundang jawaban serempak.
(4)   Menunjuk dulu sebelum bertanya.
(5)   Mengajukan pertanyaan ganda.

G.    TEKNIK PENJELASAN

Penjelasan adalah penyajian informasi lisan yang diatur secara sistematik yang bertujuan menunjukkan hubungan, misalnya antara sebab dan akibat, antara diketahui dan yang belum diketahui, antara dalil, definisi, yang berlaku umum dan bukti atau contoh sehari-hari.


Beberapa tujuan pendidik memberikan penjelasan di dalam kels adalah :
(1)   Membimbing peserta didik memahami dengan jelas jawaban pertanyaan yang mereka ajukan atau yang dikemukakan oleh pendidik.
(2)   Membantu peserta didik mendapatkan dan memahami dalil dan prinsip umum secara objektif dan dengan penalaran.
(3)   Melibatkan peserta didik untuk berpikir dengan memecahkan masalah atau pertanyaan.
(4)   Mendapatkan umpan balik dari peserta didik mengenai tingkat pemahamannya dan untuk mengatasi kesalahpahaman mereka.
(5)   Membantu peserta didik menghayati dan mendapatkan proses penalaran serta menggunakan bukti dalam menyelesaikan keadaan yang meragukan.

Dalam memberikan penjelasan, prinsip-prinsip di bawah ini perlu diterapkan :
(1)   Penjelasan dapat diberikan di awal, di tengah ataupun di akhir pertemuan, bergantung pada keperluannya. Penjelasan juga dapat diselingi dengan mengajukan pertanyaan rebutan.
(2)   Penjelasan harus relevan dengan tujuan pembelajaran.
(3)   Pendidik dapat memberikan penjelasan jika ada pertanyaan peserta didik ataupun direncanakan pengajar sebelumnya.
(4)   Materi penjelasan harus bermakna bagi peserta didik.
(5)   Penjelasan harus sesuai dengan latar belakang dan kemampuan peserta didik.

H.    TEKNIK MEMBUKA DAN MENUTUP
Membuka pembelajaran diartikan dengan perbuatan pendidik untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian peserta didik agar terpusat pada apa yang akan dipelajari. Menutup pembelajaran adalah kegiatan pengajar untuk mengakhiri kegiata inti pelajaran. Maksudya adalah memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari peserta didik, mengetahui tingkat pencapaian peserta didik, dan tingkat keberhasilan pendidik dalam proses belajar mengajar.

Tujuan kegiatan membuka dan menutup pembelajaran adalah :
(1)   Meningkatkan perhatian dan motivasi peserta didik terhadap tugas-tugas yang akan dihadapi.
(2)   Memungkinkan peserta didik mengetahui batasan tugas yang akan dikerjakan.
(3)   Memungkinkan peserta didik mengetahui pendekatan-pendekatan yang akan digunakan dalam mempelajari materi.
(4)   Memungkinkan peserta didik mengetahui hubungan antara pengalaman yang dikuasai dan hal-hal baru yang akan peserta didik pelajari.
(5)   Memungkinkan peserta didik menggabungkan fakta, keterampilan dan konsep yang tercakup dalam suatu peristiwa.
(6)   Memungkinkan peserta didik mengetahui tingkat keberhasilannya dalam pembelajaran.

Komponen keterampilan membuka dan menutup pembelajaran adalah :
(1)   Membuka pembelajaran
Komponen dan aspek yang berkaitan dengan membuka pembelajaran adalah :
a.       Menarik perhatian peserta didik. Beberapa cara yang digunakan pendidik untuk menarik perhatian peserta didik antara lain: gaya mengajar, penggunaan alat-alat bantu mengajar, pola interaksi yang bervariasi.
b.      Menimbulkan motivasi. Untuk menimbulkan motivasi dapat dengan cara menunjukkan kehangatan, keantusiasan, menimbulkan rasa ingin tahu, mengemukakan ide-ide, serta memperhatikan minat peserta didik.
c.       Memberikan acuan. Acuan merupakan upaya memberikan gambaran yang jelas kepada peserta didik mengenai hal-hal yang akan dipelajari dengan cara mengemukakan secara spesifik dan singkat serangkaian alternatif yang relevan. Upaya yang biasa dilakukan pendidik adalah mengemukakan tujuan dan batasan tugas, menyarankan langkah tindakan yang akan dilakukan, mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas, dan mengajukan pertanyaan.
(2)   Membuat kaitan
Mengkaitkan materi sebelumnya dengan materi saat ini diperlukan jika pendidik ingin memulai materi yang baru.
(3)   Menutup pembelajaran
Untuk memperoleh gambaran secara utuh pada saat akhir kegiatan, beberapa cara berikut dapat dilakukan pendidik dalam menutup pembelajaran:
a.       Meninjau kembali dengan cara merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan.
b.      Mengevaluasi dengan berbagai bentuk evaluasi, misalnya mendemonstrasikan keterampilan, meminta peserta didik mengaplikasikan ide baru dalam situasi yang lain, mengekspresikan pendapat peserta didik sendiri, dan memberikan soal tertulis.

I.       LATIHAN
Latihan ketrampilan mengajar didepan merupakan cermin agar kita mengetahui letk kekurangan yang kita lakukan. Ketrampilan ini harus sering dilaksanakan untuk mencapai hasil yang maksimal.


DAFTAR PUSTAKA

Simamora,Roymond H.2009.Buku Ajar Pendidikan Keperawatan.Jakarta : EGC
Udin S. Winataputra, dkk. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »