hallo sobat semua kali ini saya admin anggi setiawan akan membagikan ilmu keperawatan yang admin pernah pelajari semua askep dan pathway terangkum secara singkat dan menarik.semoga terbantu.
kali ini admin akan membagikan meteri singkat pemeriksaan sputum atau dahak
Mengumpulkan
Sputum Untuk Pemeriksaan
A. Pengertian
Sputum
Sputum adalah bahan yang
dikeluarkan dari paru, bronchus, dan trachea melalui mulut. Orang dewasa normal
bisa memproduksi mukus (sekret kelenjar) sejumlah 100 ml dalam
saluran napas setiap hari. Mukus ini digiring ke faring dengan mekanisme
pembersihan silia dari epitel yang melapisi saluran pernapasan. Keadaan
abnormal produksi mukus yang berlebihan (karena gangguan fisik, kimiawi,
atau infeksi yang terjadi pada membran mukosa), menyebabkan proses pembersihan
tidak berjalan secara adekuat normal seperti tadi, sehingga mukus ini banyak tertimbun. Bila hal ini terjadi, membran
mukosa akan terangsang, dan mukus akan dikeluarkan dengan tekanan
intrathorakal dan intraabdominal yang tinggi. Dibatukkan, udara keluar dengan
akselerasi yg cepat beserta membawa sekret mukus yang tertimbun tadi. Mukus
tersebut akan keluar sebagai sputum.
B.
Tujuan
Pengambilan Sputum
Mendapatkan
spesimen sputum yang memenuhi syarat untuk pemeriksaan pewarnaan basil tahan
asam.
C.
Indikasi
Sputum
Pasien
yang mengalami infeksi/peradangan saluran pernafasan (apabila diperlukan).
D.
Waktu
Pengambilan
Diperlukan 3 kali
pengambilan sputum dalam 2 kali kunjungan, yaitu
·
Sputum
sewaktu (S), yaitu ketika pertama kali datang.
·
Sputum
pagi (P), keesokan harinya ketika
penderita datang lagi dengan membawa sputum pagi (sputum pertama setelah bangun
tidur)
·
Sputum
sewaktu (S), yaitu saat penderita tiba di laboratorium, penderita diminta
mengeluarkan sputumnya lagi.
E.
Persiapan
Alat
1.
Sputum
pot (tempat ludah) yang bertutup
2.
Botol
bersih dengan penutup
3.
Hand
scoon
4.
Formulir
dan etiket
5.
Perlak
6.
Pengalas
7.
Bengkok
8.
Tissue
F.
Persiapan
Pasien
Jelaskan
pada pasien apa yang dimaksud dengan sputum agar yang dibatukkan benar-benar
merupakan sputum, bukan saliva ataupun campuran antara sputum dan saliva.
Selanjutnya, jelaskan cara mengeluarkan sputum.
G.
Prosedur
Tindakan
a.
Menyiapkan
alat
b.
Memberitahu
pasien
c.
Mencuci tangan
d.
Mengatur
posisi duduk (flower)
e.
Memasang
perlak pengalas dibawah dagu dan menyiapkan bengkok.
f.
Memakai
hand schoon
g.
Meminta
pasien membatukan dahaknya ke dalam tempat yang sudah disiapkan (sputum pot)
h.
Mengambil
5cc bahan, lalu masukan ke dalam botol
i.
Membersikan
mulut pasien
j.
Merapikan
pasien dan alat
k.
Melepas
hand scoon
l.
Mencuci
tangan
H.
Cara
Pengiriman Spesimen
Baik
spesimen yang dikirim dalam wadahdisertai dengan data/keterangan, baik mengenai
kriteria spesimen maupun pasien. Ada 2 data yang harus disertakan, yaitu :
1.
Data
1
Pot/wadah
dilabel dengan menempelkan label pada dinding luar pot. Proses direct labelling
yang berisi data, nama, umur, jenis kelamin, jenis spesimen, jenis tesyang
diminta dan tanggal pengambilan.
2.
Data
2
Formulir/kertas/buku
yang berisi data keterangan klinis; dokter yang mengirim, riwayat anamnensis,
riwayat pemberian antibiotik terakhir (minimal 3 hari harus dihentikan sebelum
pengambilan spesimen), waktu pengambilan spesimen, dan keterangan lebih lanjut
mengenai biodata pasien.
Jadi,
data mengenai spesimen harus jelas, lapel dan formulir. Spesimen tidak akan
diterima apabila :
-
Tidak
dilengkapi dengan data yang sesuai.
-
Jumlah
yang dibutuhkan untuk pemeriksaan kurang
-
Cara
pengambilan tidak sesuai dengan prosedur yang ada
I.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan :
-
Pengambilan
sputum sebaiknya dilakukan pada pagi hari, dimana kemungkinan untuk mendapat
sputum bagian dalam lebih banyak.
-
Agaar
sputum mudah dikeluarkan , dianjurkan pasien mengkonsumsi air yang banyak pada
malam tersebut sebelum pengambilan sputum.
-
Sputum
diambil dari batukan pertama.
-
Wadah
penampungan harus steril, bermulut besar, dan ditutup.
-
Bila
sputum tidak bisa didahakkan, sputum bisa diambil secara :
ü Aspirasi transtracheal
ü Bronchial lavage
ü Lung blopsy