hallo sobat semua kali ini saya admin anggi setiawan akan membagikan ilmu keperawatan yang admin pernah pelajari semua askep dan pathway terangkum secara singkat dan menarik.semoga terbantu.
Sobat Semua kali ini admin akan membagikan materi tentang Asuhan Keperawatan Striktur Uretra dan akan di bahas secara singkat dan jelas.
Kita akan bahas dari pengertian, anatomi dan Fisiologi,Etiologi dan Path way nya semoga bermanfaat!!
TINJAUAN
TEORITIS
A. PENGERTIAN
Sriktur uretra adalah
penyempitan lumen uretra akibat adanya jaringan perut dan kontraksi. ( C.
Smeltzer, Suzanne:2002).
Striktur uretra adalah berkurangnya
diameter dan atau elastisitas uretraakibat digantinya jaringan uretra dengan
jaringan ikat yang kemudianmengerut sehingga lumen uretra mengecil (Kapita
selekta kedokteran,2000).
Striktur urethra
adalah berkurangnya diameter dan atau elastisitas urethra yang disebabkan oleh
jaringan urethra diganti jaringan ikat yang kemudian mengkerut menyebabkan
lumen urethra mengecil. Penyempitan lumen urethra disebabkan oleh dinding
urethra mengalami fibrosis dan pada tingkat yang parah terjadi fibrosis korpus
spongiosium.
Jadi dapat
disimpulkan striktur uretra adalah penyempitan lumen pada uretra yang terjadi
akibat adanya jaringan parut.
B. ANATOMI
DAN FISIOLOGI
Uretra
merupakan saluran yang menyalurkan urin dari vesika urinaria kemeatus uretra,
untuk dikeluarkan keluar tubuh melalui proses miksi. Uretra padapria memiliki
fungsi ganda, yaitu sebagai saluran urin & saluran untuk semendari organ
reproduksi. Panjang uretra pria kira-kira 23 cm & melengkung darikandung
kemih ke luar tubuh, melewati prostate dan penis. Sedangkan uretrapada wanita
lurus & pendek, berjalan secara langsung dari leher kandung kemihke luar
tubuh.
Uretra ini
dilengkapi dengan sphincter uretra interna yang terletak diperbatasan vesica
urinaria dan uretra. Dinding uretra terdiri atas otot polos yangdipersyarafi
oleh sistem otonomik dan sphincter uretra externa yang terletak diperbatasan
uretra anterior dan posterior, dinding terdiri atas otot bergaris yangdapat
diperintah sesuai dengan keinginan.
Secara
anatomis uretra terdiri dari dua bagian yaitu uretra posterior danuretra
anterior yang keduanya dipisahkan pleh sphincter uretra eksternal. Uretra
anterior adalah bagian uretra yang dibungkus oleh korpusspongiosum penis.Uretra
anterior terdiri atas:
·
Pars bulbosa
·
Pars pendularis
·
Fossa navikulare
·
Meatus uretra eksterna
Didalam
lumen uretra anterior terdapat beberapa muara kelenjar yang berfungsi dalam
proses reproduksi, yaitu kelenjar cowperi, berada dalamdiafragma urogenitalis
bermuara di uretra pars bulbosa, serta kelenjar Littre yaitu kelenjar pars
uretralis yang bermuara di uretra pars pendularis.
Uretra
posterior pada pria terdiri atas tiga bagian, antara lain uretra
parsprostatika, uretra membranasea, dan uretra spongiosa. Uretra pars
prostatikadimulai dari leher vesika urinaria dan termasuk juga bagian yang
melewatikelenjar prostat. Uretra pars prostatika merupakan bagian yang paling
lebardiantara bagian uretra lainnya. Di bagian posterior lumen uretra pars
prostatikaterdapat suatu tonjolan verumontanum dan di sebelah cranial dan
kaudal dariverumontanum ini terdapat krista uretralis. Bagian akhir dari vas
deferen yaitukedua duktus ejakulatorius terdapat di pinggir kanan dan kiri
verumontanum,sedangkan sekresi kelenjar prostat bermuara dalam duktus
prostatiks yangtersebar di uretra pars prostatika.
Uretra pars
membranasea adalah uretra yangterpendek dan paling sempit dengan panjang
sekitar 12-19 mm. Pada uretra parsmembranasea terdapat spingter uretra
eksterna, yang berfungsi dalam pengaturanpengeluaran urin yang dikendalikan
secara voluntar. Uretra spongiosa adalahuretra yang terpanjang, kira-kira 150
mm, yang dimulai dari porsio membranaseamelewati korpus spongiosum dan berakhir
di glan penis.
C. ETIOLOGI
Striktur uretra dapat
terjadi secara:
1.
Kongenital
Striktur
uretra dapat terjadi secara terpisah ataupun bersamaan dengan anomali saluran
kemih yang lain. Striktur uretra congenital biasanya terjadi di fossa
navicularis dan pars membrancea. Beberapa bayi lahir
dengan striktur urethra, misalnya meatus stenosis congenital, klep urethra
posterior.
2.
Didapat :
·
Cedera uretral (akibat
insersi peralatan bedah selama operasi transuretral, kateter indwelling, atau
prosedur sitoskopi).
·
Cedera akibat
peregangan.
·
Cedera akibat
kecelakaan.
·
Infeksi
·
Spasmus otot
·
Tekanan diluar misalnya
pertumbuhan tumor.
D. PATOFISIOLOGI
Struktur
uretra terdiri dari lapisan mukosa dan lapisan submukosa. Lapisan mukosapada
uretra merupakan lanjutan dari mukosa buli-buli, ureter dan ginjal. Mukosanya
terdiri dari epitel kolumnar, kecuali pada daerah dekat orifisium eksterna
epitelnya skuamosa dan berlapis. Submukosanya terdiri dari lapisan erektil
vaskular. Apabila terjadi perlukaan pada uretra, maka akan terjadi penyembuhan
cara epimorfosis, artinya jaringan yang rusak diganti oleh jaringan lain
(jaringan ikat) yang tidak sama dengan semula. Jaringan ikat ini menyebabkan
hilangnya elastisitas dan memperkecil lumen uretra, sehingga terjadi striktur
uretra.
Proses
radang akibat trauma atau infeksi pada urethra akan menyebabkan terbentuknya
jaringan sikatriks pada urethra. Jaringan sikatriks pada lumen urethra
menimbulkan hambatan aliran urine hingga retensi urine. Aliran urine yang
terhambat akan mencari jalan keluar di tempat lain (di sebelah proksimal
striktur) dan akhirnya akan mengumpul di rongga periurethra. Jika terinfeksi
menimbulkan abses periurethra yang kemudian pecah membentuk fistula
uretrokutan. Pada keadaan tertentu dijumpai banyak sekali fistula sehingga
disebut sebagai fistula seruling.