Aplikasi
Ilmu Fisika terhadap kerangka tulang
Tulang
Tulang adalah
alat untuk meredam dan mendistribusikan gaya/tegangan yang ada padanya. Tulang
yang besar dan panjang berfungsi untuk memberikan perbandingan terhadap beban yang terjadi
pada tulang tersebut. Mungkin dalam aplikasinya biomekanik selalu berhubungan
dengan kerangka manusia, oleh sebab itu di bawah ini adalah gambar kerangka
manusia (Eko Nurmianto, 1996).
Tulang juga selalu terikat dengan
otot, dan jaringan penghubung (connective Tissue) yakni
ligamen,cartilage dan Tendon. Fungsi otot disini untuk menjaga posisi tubuh
agar tetap sikap sempurna.
Dalam
biomekanik perhitungan guna mencari moment dan gaya dapat dilakukan dengan cara
menghitung gaya dan moment secara parsial atau menghitung tiap segmen yang
menyusun tubuh manusia. Berat dari masing-masing segmen di bawah ini didapat dari
besarnya prosentasi di kalo dengan gaya berat dari orang tersebut.
oleh karena itu, dibawah ini merupakan perhitungan (secara manual) dalam
praktekum ini, yaitu dihitung tiap segmen yang mempengaruhi tulang belakang
dalam melakukan aktivitas pengangkatan, kecuali segmen kaki :
PUNGGUNG
Dengan menggunakan teknik perhitungan keseimbangan gaya
pada tiap segmen tubuh manusia, maka didapat moment resultan pada L5/S1.
Kemudian untuk mencapai keseimbangan tubuh pada aktivitas pengangkatan, moment
pada L5/S1 tersebut diimbangi gaya otot pada spinal erector (FM) yang cukup
besar dan juga gaya perut (FA) sebagai pengaruh tekanan perut (PA) atau
Abdominal Pressure yang berfungsi untuk membantu kestabilan badan karena
pengaruh momen dan gaya yang ada seperti model pada gambar dibawah ini.
Gambar Model sederhana dari punggung bawah (low back) yang diteliti oleh chaffin untuk analisis terhadap aktifitas angkat Koplanar Statis. (Chaffin, 1984)
Gaya otot pada spinal erector dirumuskan sebagai
berikut:
F
M .E= M(L5/S1)-FA.D (Newton)
FM = Gaya otot pada Spinal Erector
(Newton)
E = Panjang Lengan momen otot spinal
erector dari L5/S1
(estimasi 0,05 m sumber: Nurmianto; 1996)
M(L5/S1) =
MT = Momen resultan pada L5/S1
FA
= Gaya Perut (Newton)
D =
Jarak dari gaya perut ke
L5/S1 ( 0,11 m)
( Sumber:Nurmianto,1996)
Untuk mencari Gaya Perut (FA), maka perlu dicari
Tekanan Perut (PA) dengan persamaan:
Wtot
= Wo +2 WH + 2 WLA+ 2 WUA + Wt
Keterangan:
PA = Tekanan Perut
AA = Luas Diafragma (465 cm2)
ΘH
= Sudut inklinasi perut
ΘT
= Sudut inklinasi kaki
Wtot = Gaya keseluruhan yang terjadi
Kemudian gaya tekan/kompresi pada L5/S1 dirumuskan sbb:
FC
= Wtot . cos 4 – FA + Fm (newton)