Pengertian Tarian Jaipong
Tari
jaipong adalah
tarian tradisional yang berasal dari Bandung Jawa Barat. Menurut catatan
sejarah kebudayaan Indonesia tarian ini diciptakan oleh seorang seniman
berdarah Sunda yakni Gugum Gumbira. Namun dari sumber lain disebutkan bahwa
pencipta gerakan dalam tarian jaipongan adalah H Suanda dan Gugum Gumbira
hanyalah salah satu tokoh yang mengenalkan tarian ini kepada masyarakat
Bandung.
Pada awal kemunculan
nya jaipong menjadi sebuah tarian unik dan menarik dengan alat musik pengiring
Degung. Keunikan tarian ini dapat kita lihat dalam seluruh gerakan tari yang
terlihat ceria, energik, dan humoris. Tak heran jika pementasan kesenian daerah
dari wilayah Sunda ini kerap mengundang tawa geli bagi para penikmatnya.
Jaipongan merupakan
tarian dengan mengkolaborasikan berbagai macam gerakan seperti gerakan tari
ketuk tilu, tari ronggeng, dan juga beberapa gerakan pencak silat yang juga
sangat diminati oleh masyarakat setempat pada waktu itu.
Selain dikenal dengan
sebutan jaipongan tarian ini juga merupakan kesenian tari yang berjenis tari
pergaulan. Keunikan gerakan dalam sebuah pementasan tari ini kemudian
mendongkrak keberadaan tari jaipong sebagai salah satu kesenian tradisional
andalan dari Jawa Barat.
Sejarah Tari Jaipong
Pada era 90-an jenis
tarian ini kerap mewarnai beberapa film layar lebar di Indonesia yang tergambar
sebagai salah satu hiburan terkenal pada waktu itu.
Adalah Haji Suanda,
seorang seniman kelas kakap dari Karawang melahirkan kesenian gerak tari dari
hasil kreasinya. Sebagai seorang seniman sejati beliau memiliki talenta yang
sangat besar sehingga tak heran jika Haji Suanda mampu menguasai berbagai jenis
kesenian dari beberapa daerah sekaligus terlebih dari daerah Karawang Sendiri
seperti ketuk tilu, wayang golek, topeng banjet, hingga gerakan bela diri yang
dikenal dengan sebutan pencak silat.
Sejarah tari jaipong
berawal pada tahun 1976 ketika Haji Suanda berinovasi dengan menggabungkan
ketrampilan khususnya dalam dunia seni pertunjukan yang beliau kuasai menjadi
satu pertunjukan yang unik. Dari sinilah
kemudian tercipta satu kesenian baru yang unik dan menarik bagi seluruh
penonton pertunjukan namun pada waktu itu belum disebut dengan tari jaipong.
Musik pengiring dalam
pertunjukan rupanya juga diambil dari berbagai macam alat musik tradisional
seperti gendang, gong, alat musik ketuk, dan lain sebagainya. Adapun vokal yang
menyertainya biasanya dilakukan oleh seorang perempuan yang biasa disebut
dengan nama “sinden”.
Ketertarikan masyarakat
terhadap salah satu seni garapan Haji Suanda membuat jenis tarian ini kerap
menjadi hiburan fenomenal saat itu. Tak heran jika para seniman dari berbagai
daerah sangat antusias untuk mempelajari gerakan tari yang terdapat pada
kesenian garapan Haji Suanda.
Salah satu seniman yang
gentol belajar gerakan tari kreasi dari Suanda yakni Gugum Gumbira. Setelah menguasainya
beliau mengemas ulang gerakan-gerakan yang terdapat dalam tarian tersebut dan
kemudian mulai memperkenalkan tari jaipong pada masyarakat Bandung.
Sebagai seorang seniman
ternama Gugum Gumbira memang sangat tertarik dengan tari ketuk tilu yang kala
itu cukup digemari oleh para seniman nasional. Terinspirasi dari hal tersebut
kemudian Gugum Gumbira memperkenalkan gerakan jaipongan sebagai gaya tarian
baru ditengah melunturnya ketertarikan masyarakat terhadap gerakan tari lain
yang sepertinya monoton saja.
Pada perkembangan
selanjutnya, tepatnya pada akhir tahun 1979 tarian ini mengalami peningkatan
yang cukup signifikan baik dari segi pementasan nya, properti yang digunakan,
maupun para seniman yang menguasai gerakan tarian ini.
Tak heran jika tari ini
kemudian dikenal luas hampir di seluruh wilayah Jawa Barat seperti Sukabumi,
Cianjur, hingga ke Bogor.
Demikian asal usul dan
sejarah tari jaipong secara singkat yang dapat kita cermati. Mau meyakini
darimana asal tarian jaipongan apakah Karawang atau Bandung merupakan hak
masing-masing para
pembaca semua.
Fungsi
Sebuah kesenian karya
putra bangsa yang satu ini memang wajib kita akui sebagai salah satu karya
besar di bidang seni budaya.
Selain menjadi salah
satu hiburan masyarakat pada awal kemunculan nya. Tari jaipongperlahan menjadi
kesenian tradisional khas dari Bandung bahkan dikenal sebagai salah satu
kesenian andalan dari Jawa Barat.
Dengan demikian dapat
kita simpulkan fungsi tari jaipong secara garis besar memiliki 2 fungsi sebagai
berikut:
Menjadi hiburan sekaligus ajang komunikasi
Berbagai acara mulai
acara upacara adat hingga pentas seni membuat masyarakat merasa terhibur dengan
adanya pementasan jaipongan. Perkumpulan orang dalam suatu tempat tentu akan
mudah untuk saling bertukar informasi dalam berkomunikasi. Dengan demikian
kesenian yang dikenalkan oleh Gugum Gumbira kepada masyarakat Sunda dapat
menjadikan sebuah hiburan menarik ditengah maraknya hiburan modern yang
bermunculan.
Menjadi salah satu kesenian andalan dari Jawa Barat
Sebagai kesenian
andalan dari Jawa Barat dapat menjadikan jaipongan salah satu icon guna
mempromosikan kekayaan daerah terhadap dunia luar baik dalam negeri maupun
mancanegara. Sebut saja Bandung sebagai tempat berkembangnya kesenian ini
secara tidak langsung mendapatkan keuntungan besar dari nama tarian jaipongan
tersebut. Tak heran jika dari tahun 90-an pengunjung obyek wisata di bandung
secara perlahan meningkat, sedikit banyak hal ini disebabkan karena rasa
penasaran masyarakat luar terhadap daerah Bandung yang mengiringi nama tari
jaipong
Kesimpulan
Tari jaipong adalah
tarian tradisional yang berasal dari Bandung Jawa Barat yang diciptakan oleh
Gugum Gumbira. Sejarah tari jaipong sebenarnya telah mulai muncul pada kisaran
tahun 1979 namun baru dikemas ulang oleh Gugum Gumbira pada tahun 90-an.
Selain dapat digunakan
sebagai hiburan, tarian ini juga berfungsi sebagai tari andalan dari Bandung
Jawa Barat. Keunikan gerakan jaipongan memang memberikan nuansa baru pada waktu
itu dengan menggabungkan beberapa macam gerakan kesenian tradisional seperti
pencak silah dan ketuk tilu.
Properti yang digunakan
dalam sebuah pementasan jaipong secara garis bersar dapat dibedakan menjadi dua
yakni busana serta musik pengiring.